Hari ini risa tidak masuk sekolah, suhu badannya tinggi, mungkin risa terlalu banyak menangis dan ia tidak mengisi perutnya sama sekali hingga badannya drop seperti sekarang
"risa, makan sesuap aja ya" bujuk ana yang sudah memegang mangkuk dan sesendok bubur
Risa menggeleng "gak mau bundaa, mulut risa pait" elak risa
"kamu makan sesuap dua suap aja, udah gitu minum obat, perut kamu harus keisi dulu risa" ucap ana mulai geram "apa bunda harus panggil gama kesini biar gama suapin kamu?"
Risa membelalak mendengarnya "risa bisa makan sendiri, simpen aja mangkuknya"
"yang ada kamu malah gak makan!"
"risa makan kok bunda" risa tersenyum meyakinkan ana
Ana mengangguk pasrah lalu menyimpan mangkuk berisi bubur diatas nakas "jangan lupa dimakan, terus minum obatnya" risa hanya mengangguk lemah, sebelum keluar dari kamar ana mencium kening putri sulungnya itu
Setelah ana menutup pintu kamar, risa berbaring kembali diatas kasur, ia cukup lemah hanya karena seorang gama.
Tess
Air matanya jatuh tanpa izin, semalaman risa menangis memikirkan kejadian sore kemarin dimana gama menyudahi permainan ini
"Lo jahat gama" risa mengusap air matanya
"lo bikin gue hampir mati tau gak gara-gara mikirin manusia brengsek kayak lo"
"kenapa gue jadi bego sih gara-gara lo"
"semuanya gara-gara lo pokoknya!"
Ceklek
"risaaaaaaa, gue kangen banget sama lo! Lo kenapa siih bisa sakit gini?" teriak seseorang yang masih mengenakan baju sekolah
Risa berdecak "ck ketuk dulu kek baru masuk, dasar gak sopan" ketus risa
Dita hanya menyengir kuda "lo mah lagi sakit juga masih aja ketus"
"bodo! Ngapain sih lo kesini?!"
"NUMPANG BOKER!"
"YA JENGUK LO LAH!" dita meninggikan suaranya karena mulai kesal pada sahabatnya ini"berisik lo toa"
Dita mengerucutkan bibirnya "eh lagian lo tumbenan sakit, ps dong!"
Risa menautkan alisnya bingung "apaan ps?"
"pajak sakit" dita menyodorkan tangannya dan menaik turunkan alisnya
"ribet dah punya sahabat bego"
"ishh lo mahhh jahat banget"
"oh iya, lo sakit gara-gara mikirin gama kan pasti?" tanya dita"apaan sih sok tau!"
"ngaku aja kali, lo gak bisa boongin gue ya risa!"
Risa menghembuskam nafasnya pasrah, ia mulai menceritakan kejadian kemarin sore pada dita, dita yang mendengar itu semua hanya mengangguk faham
"itu namanya karma!" ucap dita
"karma?"
"iya, dulu kan lo sering buang gama tuh, nah sekarang giliran gama yang buang lo"
Cetak
Risa menjitak kepala gadis itu "lo kira gue sampah dibuang segala"
"beda tipis lah"
Bug
Risa melemparkan bantalnya ke wajah dita "kasar"
"bodo!"
Dita mentap tajam sahabatnya itu
"eh iya ris, sumpah si galuh kenapa cuek banget ya sama gue, aneh banget emang gue kurang cantik apa""lagian lo salah orang, genitin manusia dingin kaya galuh"
"ohhhhh! Jadi lo php in gilang sampe sekarang?" tanya risa"yeee lagian si gilang tebar pesona mulu, ilfeel gue"
Risa menyenggol bahu dita berniat menggodanya " dulu aja lo bilang gak akan ilfeel sama trio G termasuk gilang" risa menaik turunkan alisnya
"ck ya itu kan sebelum gue kenal lebih deket sama gilang, makin kesini makin ilfeel gue walaupun tampangnya emang ganteng pake banget"
"gitu-gitu juga gilang sepupu lo ris, jangan gitu lo" dita mulai mengggoda risa lagi"dia bukan sepupu gue sumpah" ucap risa seraya mengacungkan jarinya membentuk V
"aelah gitu banget sama sepupu tercinta hahaha"
❄❄❄
Gama, pria itu baru saja duduk di sofa ruang tv. Gama menyenderkan kepalanya di sofa, pria itu menatap langit-langit. kepalanya penuh dengan pertanyaan, kenapa gadis itu sakit? Apa karenanya? Ah tidak mungkin! Mungkin gadis itu hanya kecapean. Gama memijat pangkal hidungnya pusing, ia ingin sekali menjenguk risa
Tapi apa daya lah gama, sekarang ia Bukan siapa-siapanya gadis itu"apa gue chat aja kali ya" gumam gama seraya merogoh ponselnya di saku celana abu-abunya
"eh nggak deh, yakali gue yang mutusin gue juga yang chat duluan. Malu-malu in aja lo gam" gama mulai memasukan ponselnya kembali ke saku celananya
"lagian pasti ada defa kok yang nemenin risa"
"jadi, santuy bae" ucap gama lalu menyenderkan kepalanya lagi di sofa lalu memejamkan matanya
"Aa jadi kan lusa dateng ke acara sekolah rara?"
Gama membuka matanya , ia tersenyum lembut pada adiknya itu "iyaa, jadi kok" tangan gama mulai mengusap surai hitam milik rara
"yey" risa bersorak seraya mengangkat tangannya di udara
"teh risa juga dateng kok kata disa" lanjut rara
Deg!
Gama tersenyum kikuk "oh ya?"
Rara mengagguk cepat "iya!"
Gama sudah menduga, pasti risa datang bersama defa, hah! liat saja gama juga akan membawa seseorang ke acara itu
Jangan lupa di vote guyskuu!😗

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Novela JuvenilGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...