Saat sampai diikelas, risa tidak melihat sahabatnya itu. Mungkin sekarang dita sedang sibuk menghabiskan seluruh makanan yang berada dikantin, risa mengedikan bahunya tidak perduli.
Risa mengangkat satu tangannya sebagai tumpuan dagunya, perlahan tapi pasti bibirnya membentuk menjadi lengkungan yang indah, risa tersenyum senang, perlahan masalahnya dengan gama sedikit membaik walaupun sekarang hubungannya bersama gama hanya teman.
Dita yang baru saja datang bergidik ngeri melihat risa yang senyam senyum sedari tadi. Ide jahil muncul begitu saja diotaknya. Dita mendorong satu tangan risa yang sebagai tumpuan Dagu gadis itu. Dengan cepat Dagu risa mencium meja yang ada di depannya.
" Awwshh" Ringis risa
"Apaan Si lo!" lanjutnya seraya menatap tajam kearah dita."Lagian ngapain coba senyam-senyum sendiri, kalo aja bayi yang liat lo kaya tadi, pasti sawan!"
"Enak aja lo, yang ada bayi pada melting liat gue senyum" ucap risa dengan pedenya
"Dih! Melting apaan, muka lo tadi gak beda jauh sama joker. Lebar bener tuh senyum!"
"Au ah"
"Dih ngambek, jangan ngambek dong teteh joker!" bujuk dita seraya terkekeh geli
"Berisik ah"
Dita mencolek gadu risa "Galak banget"
PLAK
Risa menepis dan memukul keras tangan dita "Awwshh, kejam banget lo kaya ibu tiri!" sinis dita
"Bodo!"
"Yaudah gue gak bakal tebengin lo ke motor gue!"
ya! Memang risa hari ini tidak mengendarai motor, Tadi pagi risa dan disa berangkat bersama diantar oleh ayahnya memakai mobil, mereka ingin memanfaatkan waktunya saja bersama ayahnya itu sebelum esok brama berangkat lagi ke USA.
"biarin, gue bisa telpon mang sapri" Risa juga sudah bicara pada brama kalau pulang sekolah nanti dirinya akan pulang bersama dita. risa tidak ingin merepotkan ayahnya lagi, mengantarkan risa ke sekolahnya saja sudah cukup bagi risa.
"gue tahu nih, biar nanti mang sapri gak jemput lo lagi kan terus nanti lo bisa pulang bareng gama lagi yakan?! Iyakaaan?" dita menaikan turunkan alisnya menggoda risa
"Apaan sih! Gak jelas lo"
❄❄❄
Risa dan dita sekarang berada di parkiran, keduanya sedang sibuk memakai helm masing-masing
"Risa!" panggil seseorang yang baru saja datang menghampiri keduanya
"Apa?!" Bukan risa yang menjawab melainkan dita seraya menatap ketus ke arah defa, risa hanya diam tidak menjawab.
"Risa mau pulang bareng lo?" tanya defa pada dita
"Iya!" jawab dita ketus
"Ris pulang bareng gue aja ya?" kali ini defa mengajaknya seolah-olah memaksanya
Risa hanya menggeleng "Gak! Risa pulang bareng gue!" jawab dita lagi
"Lo tuh kenapa sih gak sopan banget sama kakak kelas" ucap defa seraya menatap tajam pada dita
"Mank napa sih gak boleh? Shombong amat!" jawab dita seperti menantang
"Lo pulang bareng gue ya ris, gue mau ngomong" mohon defa, tangannya sudah mencekal pergelangan risa
Mata dita membulat berusaha menepis tangan defa "eh eh apaan lo, maen pegang-pegang aja. Gak bisa! risa mau nya pulang sama gue bukan sama lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Teen FictionGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...