#05

331 18 0
                                    

Sesampainya di rumah, gama tersenyum kecil saat bayang bayang risa sekilas ada di kepalanya, bagaimana wajah gadis itu saat kesal, dan ucapan ketusnya membuat gama terkekeh gemas.

Mengapa sekarang berbeda? Dulu sedari mereka kelas X gama juga benci dan selalu bertengkar dengan gadis itu, tapi sekarang? Ia jadi senang membuat gadis itu kesal dan oh shit! Gama juga senang saat melihat raut wajah kesal yang menggemaskan itu.

"gue gila ini, bener bener gila!"
Ucap gama saat memasuki rumahnya

"heh jangan ngomong asal atuh nanti kamu gelo (gila) beneran gimana?" tegur Rina mamahnya seraya menepuk pundak gama keras

"ck, kuping mamah tajem banget dah" ucap gama setelah mencium tangan rina

"tajem gimana? Kamu teh ngomong kaya gitu juga kenceng, sambil ngelamun lagi! Iiih mamah mah jadi sien (takut) liat kamu" rina bergidik ngeri

"lebay"

"Aa ajarin rara bikin gambar batik dong" tiba tiba saja rara datang sebagai penyelamat.

Gama tersenyum kearah adiknya "Oke, tapi cium dulu" perintah gama seraya menunjuk pipi nya

Cup

"yuk berangkat, tinggalin bunda" setelah nya gama menarik tangan rara, Rina hanya berdecak kesal pada anaknya itu.

Saat ini gama sedang sibuk membuat pola batik dikamarnya bersama rara, rara hanya memperhatikan gama sedari tadi, gama bilang rara hanya tinggal mewarnai saja setelah pola batiknya selesai dibuat

"A emang teh risa pacarnya aa?" tanya rara pensaran.

Gama sontak menyimpan pensilnya dan tersenyum kearah rara "Tau apa sih kamu tentang pacaran?"

"hehe tau aja" ucap rara disusul dengan cengiran khasnya

Gama mengacak rambut rara gemas, ia melanjutkan aktivitasnya tadi yang sempat tertunda

Rara yang melihat itu hanya berdecak sebal "Ck, aa mah jawab duluuu ih ko malah lanjut ngegambar sih"

Gama menoleh dan tersenyum hangat pada adiknya itu "Do'ain aja ra"

❄❄❄

Sedangkan dikediaman ana dan brama, disa gadis kecil itu sedari tadi masih merengek minta diajari menggambar batik, tapi risa dengan santai memainkan ponsel nya  pura pura tidak mendengarkan rengekan disa.

Disa yang lelah merengek pun, dengan cepat naik ke sofa ruang tv dan menarik narik baju risa bagian lengan.

"ih disa nanti baju gue robekkk"

"makannya ajarin disa bikin batik" ucap disa yang masih setia menarik narik baju risa

"Gak mauuuuu lo mah pemaksa, minta bantu aja ke bi yuli"

"bi yuli cuma bisa bikin gunung doang gak bisa bikin batik, cepet bantuin teehhh"

"gak mau" risa tetap kekeh

"Bundaaaaaaa teh risa gak mau bantuin disa bikin batikkk" teriak disa

Ana menuruni tangga dan menggeleng melihat kakak beradik itu yang selalu saja bertengkar "Bantuin ris" ucap ana saat sampai di ruang tv

"gak mau risa males bun, dia kan punya hp liat google juga bisa"

"tapi disa gak bisa bun, batik kan susah" rengek disa pada sang bunda

"Risa bantu disa bikin batik, bunda sekarang mau ke supermarket buat beli kebutuhan dapur kalo bunda pulang disa masih ngerengek, bunda gak segan segan sita motor kamu" setelah berkata itu ana pergi keluar

"ishhhh, sini gue bantu" risa merampas buku gambar disa, sang empu hanya tersenyum atas kemenangannya.

.

..


GAMARISA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang