Dengan hari ini Sudah dua hari risa tidak masuk sekolah, dirinya sudah membaik tapi risa masih sedikit malas bertemu gama, sore ini risa disa dan ana ketiganya sedang berada di ruang tv, menonton acara televisi dengan fokus.
"assalamualaikum"
"waalaikumsallam" saking fokusnya ketiganya menjawab tanpa menoleh pada sumber suara
"ayah!" heboh disa karena hanya dirinya yang memainkan ponsel dan merubah posisinya menjadi duduk
"hallo sayang" brama merentangkan tangannya
Disa berlari dan menyambar memeluk brama hingga tersungkur
"disa kangen ayah""ayah juga kangen putri kecil ayah" brama mulai mengelus surai hitam milik disa
Risa berdecak sirik "risa nggak dikangenin nih" risa melipat tangannya didada
"ayah gak mau ngangenin orang ketus" gurau brama
"ayah mahhh!" risa merengek lalu menghampiri brama dengan manja
Brama tertawa melihat putri sulungnya "ya kangen lah sayangg!" ucap brama setelah memeluk erat risa
"putri ketus ayah makin tinggi ya, cantik lagi" lanjut brama"iya dong ayah, emangnya disa" ucap risa centil memainkankan ujung rambut dengan jari telunjuknya
"disa juga gak kalah cantik kok" puji brama
"cantik kalem iya gak yah? Gak ketus lagi. Wle!" disa menjulurkan lidanya
"eits gak boleh melet-melet nanti ayah gunting mau?" brama sudah mengangkat dua jarinya meragakan seolah-olah jarinya itu gunting, brama memang sudah mendidik anaknya begitu sejak kecil
"eh iya lupa" cengir disa
"disa sering gitu tau yah kalo gak ada ayah" ucap risa
"nggak yah bohong!"
Brama beralih menatap istrinya lalu mencium pucuk rambut ana "kan aku udah bilang, kalo di antara mereka melet-melet gak sopan gitu ambil gunting rumput di gudang bawah tanah"
"AYAH!" teriak risa dan disa.
Sepasang suami istri itu hanya terkekeh geli❄❄❄
Brama, ana, risa dan disa keempatnya sedang berada di perjalanan berniat untuk makan malam di restoran terbesar di kota bandung
"ayah, disa seneng banget ayah bakal hadir di acara sekolah disa" girang disa di jok belakang
"ayah lebih seneng liat kamu seneng sayang" ucap brama yang masih fokus menyetir
Sesampainya di restoran terbesar di kota bandung, brama mengintruksi salah satu pelayan restoran ini agar mendatangi mejanya
"iya pak, mau pesen apa?" tanya pelayan pria dengan senyum manisnya
"kamu mau gak jadi suami buat anak saya?" gurau brama, yang di tanya hanya senyum-senyum malu
Risa berdecak "ck, ayah!"
Brama, ana dan disa tertawa kecil "becanda sayang"
"jadi kalian mau pesen apa?" tanya brama lembut"aku mau spageti meat nya ya, minum nya macha toping cream cheese" pesan disa, sipelayan hanya mengangguk ramah
"ish, itu kan favorite gue!" ucap risa tidak terima
"favorit teh risa kan batagor" ledek disa, brama dan ana tertawa mendengarnya

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Teen FictionGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...