Tiga bulan kemudian...
Hubungan pertemanan nya dengan Anzel semakin dekat, Anzel selalu ada untuk risa. Dan risa pun selalu ada untuk anzel. Risa sangat berterimakasih pada tuhan, telah mempertemukan nya dengan Anzel.
Risa berjalan ke luar balkon. disebrangnya, Ia melihat juan sedang mengancingkan kemeja bagian pergelangannya.
"Mau kemana?" kepo risa.
"Greja, mau ibadah" risa hanya ber ohria
"kenapa? Mau ikut?" tanya juan
Risa menggeleng. "Nggak juan hehe" risa menolak, karena memang Tuhan dan kepercayaan mereka berdua berbeda.
Saat juan akan memasuki apartnya, risa memanggil lelaki itu.
Juan mengangkat satu alisnya."Apa lagi?"
"Ikut dong, nebeng. Gue mau ke supermarket" ucap risa disusul cengiran nya.
"10 yen"
"Perhitungan lo!"
"canda"
❄❄❄
Sesampainya di supermarket, risa turun dari mobil juan.
Gadis itu mengetuk jendela mobil juan agar lelaki itu membukanya."Apa lagi sih? Nanti gue telat nih ke greja nya!" geram nya.
"Hehe, makasih juaann. Love you ya! Gak usah di jemput pulang nya ya, tuan putri mau naik taxi aja."
"Pede banget anjir, Siapa juga yang mau jemput lo!"
Risa tertawa kecil, sebelum juan menggas mobil nya.
❄❄❄
Saat risa mengambil makanan-makanan yang ia butuhkan, tak sengaja matanya menangkap sosok pria setengah paruh bayah. Ya, itu brama. Ia sedang memilah-milih Makanan di supermarket ini.
Saat lelaki itu sudah membayar di kasir dan keluar dari supermarket besar ini, buru-buru risa menyusulnya diam-diam. Sebelumnya Ia sudah menaruh makanan-makanan ringannya lagi ke tempatnya.
Risa memberhentikan taxi. Ia sudah meminta supir taxi itu agar cepat-cepat mengikuti mobil sport hitam di depan nya itu.
Saat sampai, Mobil sport itu meberhentikan mobilnya di pekarangan rumah yang lumayan besar itu.
Risa masih memantau nya di dalam taxi.
Tak lama, seorang lelaki tampan keluar dari rumah itu. Risa terkejut bukan main. Sebelum akhirnya lelaki itu menaiki mobil nya dan pergi dari sana.
Risa mengepalkan tangannya.
Sebenarnya apa maksud semua ini?
Dengan emosi nya yang memuncak. Ia berjalan menghampiri rumah itu, dengan lancangnya ia masuk ke dalam.
Pertama kali yang ia lihat.
Pemandangan yang membuat matanya perih.
Risa melihat brama merangkul pinggang Wanita setengah paruh baya itu di sofa. Dua perempuan gadis kecil, tengah berbahagia karena brama membelikannya ice cream.
"Sekertaris ayah transgender jadi cewek? Sejak kapan?"
Saat menoleh, Brama dan wanita yang seumuran dengan bundanya itu, tersentak bukan main. Melihat risa yang sudah berdiri dibelakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Novela JuvenilGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...