#29

220 14 2
                                    

Tit
Tit
Tit

Terdengar sangat nyaring alat pendeteksi jantung. Sudah dua bulan lamanya gama menunggu risa di ruangan berbau obat itu.
Banyak alat dan selang yang menempel ditubuh mungil risa.

Sebelum dan sepulang sekolah, gama selalu menyempatkan untuk menjenguk risa, membawakan nya sepucuk bunga mawar untuknya. Bahkan di malam minggunya gama menghabiskan waktunya bersama risa dan menginap disana.

Gama, cowok itu menggengam erat tangan risa. Gama menatap lirih kekasihnya itu, sakit ketika dokter mengatakan Risa tidak ada perubahan sama sekali. Ayolah risa, gamamu rindu.

"Bangun, gak cape lo tidur terus? Bener kata gilang Lo tuh emang pantes bergelar sebagai ratu kebo!"

"oh ya, lo mimpiin gue gak sih disana?" tanya gama

"iya lah gama, gue mimpiin lo terus nih tiap hari abisnya lo ganteng sih kaya shawn mendes" ucap gama menirukan suara risa, seolah-olah gadis itu menjawab.

"Ah bisa aja lo kutil paus!" ucap gama

"Gue kangen lo risa! Ayolah bangunnn, gue janji. Kalo lo udah sadar nanti gue ajak lo ke danau tempat dimana kita jadian"

Gadis itu masih setia dengan tidurnya, tidak ada pergerakan sama sekali. Gama menunduk lesu "jangan tinggalin gue ya, gue pengen nikah sama lo"

"Gam, ayo berangkat sekul" ajak gilang pada gama yang masih setia menggenggam tangan mungil gadisnya.

Gama mengangguk lemah "Udah, nanti kan pulang sekolah bisa kesini lagi" ucap galuh.

Akhirnya gama berdiri "Gue sekolah dulu ya bo, seperti biasa bunganya gue taro disini" gama meletakan bunga itu dinakas rumah sakit, beberapa bunga mawar tertata rapi disana.

"jangan bawain bunga terus, bawain batagor kek pasti bangun dia" ucap gilang

Gama keluar dari ruangan tanpa memperdulikan kedua sahabatnya "mampus lo dapet kacang" ledek galuh.

❄❄❄

Bel istrirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu,Sekarang Trio G sedang berada di kantin menikmati makanannya.

"eh mau nanya dong, emang bener ya risa koma gara gara sahabatnya sendiri?" tiba tiba ada segerombolan siswi yang dikenal sebagai geng absurd, geng itu adalah kakak kelas dari trio G, tak sedikit sekumpulan geng itu menyukai gama.

Rita mengagguk menyetujui ucapan kiara "iya, jahat banget ya dita"

Gama hanya pura-pura tidak mendengar, sedangkan gilang dan galuh hanya mengedikan bahunya tidak perduli.

"kaya ada yang ngomong" ucap gilang

"Btw kan, disekolah kita angker" timpal galuh

"iya bener, ada segerombolan kunti,yang mukanya serem banget, katanya kepalanya sih monyet bekantan tapi tubuhnya manusia" ucap gilang, geng absurd hanya berdecak.

"iyaiya bener lang, ada berapa tuh btw segerombolannya?"

"sembilan, udah kaya cherry belle ga tuh" gama dan galuh terbahak mendengarnya. Geng absurd melototkan matanya.

"Ngomong apa lo?!" tanya kiara, ketua geng yang sangat amat menyukai gama.

"Kuping lo kemasukan pentol mercon sampe gak kedengeran segala?" tanya gilang dan berdiri dihadapan kiara.

GAMARISA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang