"Nyatanya, aku diam-diam akan tetap mencintaimu."
Pagi ini risa sudah rapih, ia tampak sangat cantik di cermin. Hari ini hari dimana ayahnya akan kembali ke dunia bisnisnya itu. Risa,ana dan juga disa akan mengantar brama sampai bandara, memang seperti itu biasanya.
Hari ini risa Izin tidak masuk sekolah terlebih dahulu, risa tampak sedikit tidak rela ayahnya akan kembali ke USA lagi "oke risa lo gak boleh egois!" gumamnya setelah menghembuskan nafasnya kasar.
"Risa cepet turun sayang, kami udah rapih semua nih" teriak ana dibawah sana
Setelah turun dari tangga, risa berkaca-kaca melihat brama, batin seorang ayah muncul begitu saja dengan cepat brama merentangkan tangannya agar risa memeluk dirinya.
Risa segera memeluk brama erat dan menangis di dada bidang milik brama "putri ketus ayah jangan nangis, malu noh sama adiknya" ucap gama seraya mengelus punggung putrinya
Jauh dari lubuk hati yang terdalam, bahkan disa lebih sedih melihat ayahnya dalam hitungan tiga jam lagi akan berangkat ke USA. Tapi disa memilih memendam rasa sedihnya dibanding harus melihat brama menampilkan wajah tak teganya.
"udah yah sedih-sedihannya, yuk kita berangkat! nanti ayah ke maghriban di jalan"
"Garing deh ayah!" ucap risa
❄❄❄
Butuh waktu dua jam keluarga brama sudah menginjakan kakinya di bandara soekarno hatta.
Setelah membereskan kopernya, keluarga brama duduk menunggu keberangkatan pesawat menuju USA."Brama!"
Brama menoleh dan tersenyum sumringah "Bar, pesawat lo terbang jam berapa?" tanya brama
"Ini tinggal naik bram"
Brama segera memeluk bara "hati hati bro!"
"Lo juga ya" balas bara
❄❄❄
Setelah keberangkatan brama dan bara. gama, rina, dan rara berniat pulang bersama dengan keluarga ana, walaupun mereka berbeda mobil.
Saat akan keluar dari bandara, masing-masing asik msngobrol. Ana dengan rina, disa dengan rara, begitupun risa dengan gama."nanti sampe bandung kita main dulu yuk" ajak gama pada risa
"e-emang boleh?" tanya risa bingung
"boleh ris, dunia ini kan punya Allah" jawab gama
"eh bukan itu, maksudnya kan kita izin masa main sih"
"Gini nih, manusia takde pengalaman disekolah, gak pernah bolos sih lo kadal!"
"yee biarin!" ucap risa mengedikan bahunya tidak perduli
❄❄❄
Kini risa dan gama berada di danau yang terletak di kota bandung, danau yang sangat indah menurut penduduk kota bandung.
Sekarang risa dan gama sudah duduk diperahu berwarna biru, gama sibuk mendayung perahunya."Ris" panggil gama yang hanya dibalas deheman oleh risa
"Gue gak pernah denger lo bilang najis lagi, padahal dulu sehari lo ngomong najis bisa enam puluh kali gue itung"
"lo pengen gue bilang najis lagi?" tanya risa yang masih asyik memandang sekitaran danau
"boleh nyai"
"tapi sayang, lo udah gak najisin lagi dimata gue" risa menoleh seraya tersenyum manis kearah gama
"Cantik banget sih" ucap gama
"Najis!" ucap risa, gama hanya tertawa mendengarnya
"Ris?"
"hemm?"
"Lo mau jadi pacar gue?"
Deg!
Seketika jantung risa berdetak lebih kencang, gama meraih kedua tangan risa "kali ini gue nembak lo gak maksa deh, sekarang terserah keputusan lo"
Risa masih terdiam menatap mata gama, tidak ada kebohongan disana, risa hanya melihat keseriusan disana"tapi loly?" tanya risa membuat gama tertawa
"kok ketawa sih!" kesalnya, risa melepas tangannya dari genggaman gama
Gama meraih kedua tangan gadis itu lagi "denger ya! Loly itu cuma gue anggap sebagai adik gue, gak lebih! Lagian dulu gue cuma mau manas-mansin lo doang"
Risa berdecih kala ingat itu "Jadi gimana? Mau jadi pembantu gue?"
Risa melototkan matanya dan memukul lengan gama keras "Ogah!"
Gama terkekeh geli "Yaudah iya ulang, lo mau jadi kekasih gue nyai?" tanya gama lagi
Risa tersenyum malu, perlahan kepalanya mengangguk "i-iya gue mau"
UHUUUYYYY DAH JADIAN NIH!
BALIKAN LAGI NICHH
UNCHH JADIAN DIATAS PERAHU, GAK SEKALIAN JADIAN DI ATAS PESAWAT
YEY SAHABAT GUE GAK GALAU-GALAU AN LAGI!
ya kurang begitulah celotehan dan teriakan Dita, gilang dan galuh di tepi danau sana seraya memegang balon berwarna-warni,Risa dan gama terkekeh geli melihatnya
Risa baru tersadar akan sesuatu "mereka gak sekolah?" tanya risa
"Suruh gue izin bentaran" mendengarnya risa hanya tersenyum tipis
"I love you more clarisa amanda" teriak gama hingga suaranya nyaring
"I love you more Gama devantara" teriak risa lagi lebih nyaring, keduanya tertawa bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Teen FictionGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...