"Saat tuhan menciptakan keindahan: ia menciptakanmu."
Sudah tiga hari yang lalu, hari dimana gama mengajaknya ke tukang batagor dan bukit indah di kota bandung.
Sekarang risa dan gama berada di perjalanan menuju rumah gama, sewaktu diparkiran sekolah gama mengajak risa ke rumahnya. Ya memang gama dan risa, keduanya berangkat dan pulang bersama semenjak mereka menyandang status sebagai sepasang kesasih.
"risa, cita-cita kamu apa?" tanya gama tiba-tiba seperti mengikuti gaya bertanya dilan pada milea
Risa terkekeh sejenak "Jadi calon jenazah"
"Gak jadi calon istri gue aja?" tanya gama kemudian
"Boleh" ucap risa diakhiri kehkehan kecil
"Kok lo gak nanya lagi sih kaya si melita?" tanya gama sedikit kesal
Risa menyeringit "HAHAH, milea bukan melita"
"Lupa, abisnya diotak gue cuma ada lo bukan melia" ucap gama seraya memukul dahinya
"Milea gama!"
"Iya, Milkita!"
"Serah lo terasi gosong!" ucap risa,keduanya tertawa keras di atas motor.
Sesampainya di rumah besar milik gama, risa menyeringit bingung. Terlebih rumahnya terlihat sepi seperti tidak ada orang disini.
"Tante rina kemana?" tanya risa akhirnya
"bentar" ucap gama
gama menarik nafasnya dalam dalam " KEBAKARANNN TOLONG KEBAKARAN, MAAAHH KEBAKARAN"
Risa membulatkan matanya,Dasar sableng! "DIMANA KEBAKARAN HAH DIMANAAAA?!" teriak rina heboh sambil membawa spatula
Gama tertawa kencang melihat rina, rina membulatkan matanya "Ihhh kamu tuh ya! Jangan teriak-teriak Tetangga kita baru lahiran tau! Dasar gelo!" kesal rina
Tuk
Rina memukul pelan kepala gama dengan spatulanya, yang dipukul hanya terkekeh geli, saat rina beralih seketika matanya berbinar melihat risa, risa tersenyum dan segera menyalimi rina.
"Apa kabar tante?" tanya risa sopan
"Baik sayang, kamu gimana?"
"Baik juga tante"
"syukurlah" ucap rina tersenyum
"yaudah kalian disini dulu ya, mamah ke dapur lagi. Kalo makanan nya teh udah mateng atau asak kita makan sama-sama. Babacakan kalo kata orang dulu mah" rina terkekeh begitupun gama dan risa. setelah nya rina kembali kedapurnya
Risa dan gama pun duduk disofa ruang tengah, tak lama bi darmi selaku ART di rumah gama pun membawakan minum dan cemilan.
"Makasih bi" ucap risa, bi darmi menggaguk seraya tersenyum lalu kembali ke dapur
"Teh risa!"
Risa menoleh dan tersenyum "Hay rara, darimana?"
"Nganjang (Ngapel)" jawab gama cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMARISA [END]✔
Teen FictionGama dan risa manusia berbeda sifat, gama yang selengean, dan risa yang ketus. hari hari risa dipenuhi dengan kebencian pada seorang gama. Gama yang banyak di kagumi di sekolah, tapi tidak untuk risa, ia terlalu benci untuk mengagumi manusia seperti...