Closer 13

2K 202 43
                                    

Aku sudah tahu sejak awal. Walau di dekatku, matamu tak pernah mengarah padaku. Walau di dekatmu, yang kau bicarakan bukan aku.

Bukan kita.

"Dowoon-ah, kenapa kau memilih tinggal di asrama? Maksudku, kau 'kan laki-laki, rasanya tidak akan apa-apa meski kau tinggal di apartemen atau kos biasa. Karena Wonpil bilang tinggal di asrama banyak peraturannya, kau bisa tahan dengan semua itu?"

Selalu Noona.

Yang kau bahas.

Bahkan hal pertama yang kau tanyakan setelah kita berkenalan juga dia. Niatmu sangat mudah terbaca.

"Aku dengar kau adik Kim Wonpil, anak jurusan musik. Benarkah?"

Sungjin Hyung, aku tidak menyalahkanmu. Aku sangat tahu memang butuh usaha untuk mendekati seseorang, apalagi jika dia tidak mudah ditemui. Aku sangat sadar kau hanya menggunakanku sebagai alasan dan semua kebaikan itu--maaf, jika aku membuatmu terpaksa melakukannya.

Memang, Noona orang yang baik. Meski tak punya banyak teman, namun hampir setiap orang menyukainya. Aku juga tahu itu. Dan pasti sulit untukmu tidak ikut terpesona jika hampir setiap minggu kau melihat dia manggung di kafe kampus karena tugas fakultas musik.

Kau yang pemalu tidak cukup berani mendekatinya dan tidak ingin terlibat dengan teman-teman wanitanya karena pasti akan memicu salah paham. Maka kau mencariku.

Sungjin Hyung, aku tahu aku yang salah. Dengan bodohnya mengira ada kakak kelas yang begitu baik dan rendah hati hingga mau berteman dengan mahasiswa baru sepertiku.

Maaf, aku salah paham. Walau rasanya sudah terlambat untuk memangkas perasaan nyaman ini, namun kalau terus mengingat bagaimana kau menatap dengan berbeda pada Noona dan bagaimana Noona setulus hati menyayangiku, aku percaya aku pasti bisa melupakanmu.

Hanya,

jangan pernah muncul lagi di depanku.

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang