Closer 41

1.7K 214 88
                                    

Semangatnyaaa
Langsung genep aja jadi seratus😌

Berisi konten sensitif😗
Kalau takut gak kuat, mending dibaca nanti habis buka puasa
Myka udah kasih warning lho ya😗
.
.
.
"Dowoon-ah!" Panggil Younghyun pada pemuda yang sosoknya nampak mempercepat langkah kaki menjauhi kerumunan penonton, masuk kembali ke dalam restoran.

"Dowoon-ah!" Younghyun sangat yakin suaranya barusan sudah cukup keras, terbukti dari orang-orang yang dilewati Dowoon bahkan menolehkan kepala merespon teriakannya namun si pemilik nama malah seperti tidak mendengar dan semakin menambah jarak, bergerak menjauh.

"Dowoon!" Setelah hampir berlari akhirnya Younghyun bisa meraih pundak pemuda berambut hitam itu dan membuatnya berhenti. Lelaki yang lebih muda membalikkan badan.

"Ne, Hyung?" Tanya Dowoon dengan wajah polos.

Apa kau berusaha kabur dariku? Pertanyaan barusan cuma mampu ditelan Younghyun seorang diri.

"Kau...mau kemana?" Desis pria bermata tajam.

Bukan, Younghyun-ah. Bukan itu yang harus kau tanyakan! Younghyun menghardik dirinya sendiri. Tanya dia, 'Apa kau baik-baik saja? Are you fine?'

"Aku mau ke toilet. Wae?" Balas Dowoon masih dengan nada dan sorot lugu yang ia punya. "Hyung mau ikut?"

"A-aniya..." Younghyun menggelengkan kepala cepat. Dilepaskannya bahu Dowoon. "Maaf, aku salah paham."

Pemuda bermata bulat mengangguk pelan.

Ask him, Kang Younghyun! 'Are you fine? Did something just happened hurt you!?' ASK HIM!

"Aku segera kembali. Kalau ada yang mencari, bilang saja aku di toilet," ujar Dowoon lantas membalikkan badan.

Dumber, what're you waiting for!? He may be hurt! Don't you see his eyes shaking!?

Dalam diam Younghyun menatap punggung Dowoon yang beranjak meninggalkannya.

KANG YOUNGHYUN, YOU STUPID PIG! HE NEEDS TO BE COMFORTED! GO AFTER HIM!

PLAK! Younghyun memukulkan telapak tangannya ke pipi sekeras mungkin, berharap rasa sakit dan pusing yang mencuat muncul akan dapat membawa kewarasannya kembali.

Dia sudah menolakku... Sorot mata Younghyun berubah suram. Dia bilang perasaanku menjijikkan. Aku tidak bisa memaksanya lebih dari ini. Aku tidak mau dia menjauhiku. Aku tidak sanggup kalau harus dibenci oleh Dowoon...

Younghyun masih memandang sosok berambut hitam hingga punggungnya tak terlihat sebab membelok ke lorong restoran yang menuju toilet.

Aku harus bisa menekan perasaan ini untuk menghormati keputusannya juga... Dengan langkah berat Younghyun menggeser kakinya mundur. Ia membalikkan badan, membawa diri sendiri untuk bergerak pergi.

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang