Closer 15

2.2K 208 55
                                    

Why? Kenapa pada emosi ke Jae?😂
|
|
|
|
|
Wonpil: Jae, masih ingat aku pernah bilang Dowoonie sempat menyukai kakak kelasnya yang laki-laki? Sebenarnya, sampai sekarang dia masih berusaha keras menekan itu dan agak kesulitan karena dapat dibilang ini merupakan cinta pertamanya. Dowoonie belum bisa sepenuhnya lupa ataupun mampu mengalihkan diri dari dia dan aku yakin akan terasa semakin sulit bagi Dowoonie untuk lepas jika bertemu dengan si dia lagi. Jae, orang yang disukai Dowoonie adalah Park Sungjin. Adikku sendiri juga sangat shock waktu tahu dia jadi pengawas penelitian.

Wonpil: Tolong jaga Dowoonie-ku, Jae🥺 dia kerap cemas dan sedih sendiri kalau sudah terlalu baper pada Sungjin. Dowoonie tidak ingin menyukai laki-laki karena buatnya itu aneh, tapi dia juga tidak sanggup menolak Sungjin sebab Sungjin sangat baik padanya. Tolong jaga Dowoonie, Jae. Selalu tanya dia bagaimana keadaannya dan pastikan dia baik-baik saja. Ne?🥺

Adalah dua pesan panjang dari Wonpil yang baru masuk ketika Jaehyung telah sampai di vila dan mencolokkan kabel charger membuat ponsel yang berjam-jam mati kehabisan daya akhirnya dapat menyala lagi.

Selisih antara pesan itu dikirim dengan waktu ia masuk ponsel Jaehyung sudah hampir 12 jam dan pria tinggi langsung dibuat terkejut ketika membacanya. Jaehyung memandang jam dinding kamar, baru pukul empat pagi dan tidak mungkin baginya membangunkan Wonpil hanya untuk bertanya lebih lanjut perihal beginian. Dia meletakkan ponsel yang masih diisi daya kembali ke meja dan beranjak keluar kamar.

"Brian!" Jaehyung membuka pintu kamar Younghyun yang berada tepat di sebelah kamarnya. Pemuda chubby yang sedang melepas pakaian bersiap untuk mandi hanya menolehkan kepala.

"What?" Nada suaranya masih ketus. Jaehyung sendiri tidak terlalu mengerti kenapa tiba-tiba pria lebih muda itu kesal pada dia. Perasaan, ia juga tidak melakukan hal-hal yang menurutnya menyinggung Younghyun.

"Kau ingat Park Sungjin?" Tanya Jaehyung. "Salah satu teman Dowoon kemarin."

Younghyun langsung melengos begitu nama Dowoon disebut.

"Menurutmu dia belok atau tidak? Si Park Sungjin itu." Jaehyung masih bertanya.

"Untuk apa kau tanya? Bukankah kau LEBIH TAHU SEGALANYA soal Dowoon ketimbang aku yang PICIK dan TIDAK PUNYA NYALI ini?" Balas Younghyun sengit.

Jaehyung diam sejenak. "Kau marah soal itu?" Ia mendesis.

"NoOO, aBsoLUtelY NoT!" Jawab lelaki yang sudah hampir telanjang. Kebiasaannya setiap mau mandi memang selalu melepas baju sebelum masuk kamar mandi.

"Ingat-ingat lagi muka dan gelagat Sungjin. Apa menurutmu dia ada kecenderungan berbeda?" Jaehyung kembali ke topik awal.

"Tanya saja padanya sendiri." Younghyun beranjak masuk kamar mandi hanya memakai celana dalam.

"Kau akan menyesal kalau tidak memberitahuku." Kalimat Jaehyung terdengar serupa ancaman.

"Try me." Younghyun tak peduli.

"Park Sungjin sangat baik pada Dowoon. Mereka saling kenal sebelum menjadi satu tim seperti sekarang dan kini mereka malah selalu bersama bahkan tinggal serumah. Well, kalau aku jadi Dowoon, aku akan memikirkan lagi orientasiku."

Ucapan Jaehyung tepat mengenai targetnya, bisa dilihat dari bagaimana langkah kaki Younghyun terhenti di pintu kamar mandi.

"Itu tidak mungkin," pria chubby menoleh, wajahnya nampak heran.

"Kenapa tidak mungkin?" Jaehyung balik mengerutkan kening.

Mata Younghyun mengawang sejenak seolah sedang mengingat-ingat sesuatu. "Park Sungjin tidak ada kecenderungan pada sesama laki-laki. Yang punya itu justru teman-teman Dowoon."

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang