Hari masih siang namun restoran daging nampak cukup ramai, membuktikan jika bukan hanya satu atau dua orang yang sanggup menyantap menu berat untuk makan siang. Di salah satu bilik agak luas yang harusnya diperuntukkan bagi 8 pengunjung, siang itu cuma dihuni oleh 5 orang dengan piring-piring, mangkuk, dan baskom penuh daging berjejer rapi memenuhi meja. Bagi yang tidak kuat dengan makanan sumber protein tersebut, hanya melihatnya saja pasti sudah langsung merasa begah hingga mual.
"Jae~" panggil Wonpil sembari menunjukkan layar ponsel pada suaminya yang menoleh. "Kenapa tidak dibalas ya?" Gadis itu cemberut, mengetuk pelan laman chat-nya dengan Dowoon.
Wonpil: Dowoonie~~~ tebak aku sedang dimana~~~
Wonpil:
Wonpil: Aku di Jeju~~~ 냥
(Pending sejak 2 jam lalu)
"Dia di hutan," gumam Jaehyung menjilat saus daging di ujung jari tangan.
"Jinjja?" Wonpil mengesah kecewa. "Kapan pulangnya?"
Pemuda tinggi mengedikkan bahu. "Kemarin waktu aku ke sana juga dia tidak membuka chat-ku sama sekali. Dia bilang di hutan tidak ada sinyal jadi tak ada chat yang masuk. Kemarin sih dia pulang agak sorean. Dekil. Kusam. Berkeringat dan penuh lumpur."
"Hmph..." Wajah Wonpil makin muram.
"Why?" Jaehyung heran.
"Aku ingin bertemu Dowoonie." Istrinya bicara dengan bibir mencebik minta dicubit. "Aku khawatir pada dia."
"Soal 'itu'?" Tebak pria lebih tua dijawab dengan anggukan. "Apa jangan-jangan kau ke sini karena Dowoon dan bukan karena aku?"
"Aniya~" Wonpil sekejab tersenyum, merangkul lengan suaminya dengan manja. "Karena kau juga~"
"Tch!" Jaehyung mendecih.
"EKHEM EKHEM!" Deheman yang 100% sengaja barusan, membuat Wonpil terhenyak kaget dan serta-merta melepaskan tangan dari lengan Jaehyung yang hanya memandang datar.
"Please give respect to others. You aren't alone in the world," ujar Younghyun dengan muka keki, duduk di seberang meja, berhadapan dan melihat langsung interaksi, bisik-bisik, serta rangkulan mesra pasangan di depannya. Younghyun merasa akan segera sakit mata.
"OHOK OHOK OHOK!" Di sebelah pemuda chubby, ada Eric yang kebablasan batuk-batuk sebab gayaan ikut berdehem barusan. Dengan kalem Jamie mengangsurkan segelas air minum pada temannya.
"M-maaf..." Gumam Wonpil gugup, perlahan menggeser duduk agak menjauhi Jaehyung.
"Mind your business," pemuda tinggi--seperti biasa--tak peduli, malah balik merangkul pundak istrinya dan menarik gadis tersebut untuk kembali mendekat membuat Wonpil terkejut. Younghyun balik mengetatkan geraham, mengalami gejolak batin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
FanfictionJaePil (GS) BriWoon Day6 Book 1 : The Stranger Book 2 : Closer Book 3 : Pieces "Hey, aren't we no longer strangers? Come closer."