Closer 60

1.5K 205 89
                                    

"DOWOON-AH! DOWOON! ANSWER ME, DOWOON-AH! I'M YOUNGHYUN! DOWOON!" Sebuah suara lantang menggema mengoyak keheningan tengah hutan, mengangkasa, beresonansi begitu jauh hingga gendang telinga pun masih sanggup mendengarnya di jarak nyaris lima puluh meter.

"Orang itu luar biasa. Siapa sih dia? Padahal sudah berjam-jam begini tapi dia masih bisa berteriak. Apa suaranya tidak serak? Apa dia tidak lelah?" Gumam salah satu anggota tim penyelamat yang sedang beristirahat meluruskan kedua kaki di atas tanah, mengatur napas dan meneguk air untuk melembutkan kerongkongan yang terasa kering.

"Aku juga tidak melihatnya makan ataupun minum. Dia hampir tidak istirahat sama sekali. Apa dia benar-benar manusia?" Sambung anggota lain. Sungjin yang ikut duduk di sebelah dan mendengar obrolan barusan cuma terdiam, menyeka keringat di kening sambil meminum bekal air di botol.

"DOWOON-AH!" Sementara para anggota tim penyelamat beristirahat, Younghyun masih melanjutkan pencarian jejak Dowoon sambil tak henti meneriakkan namanya.

Pria tegap tersebut memanjat sebuah batu cukup besar, berdiri di atasnya sembari mengarahkan sinar senter ke sekeliling yang gelap gulita.

"DOWOON-AH!" Younghyun berseru lagi, membiarkan suara yang jernih menggema lantang di tengah keheningan hutan.

"Where're you..." Lelaki itu melanjutkan dengan gumaman pelan, napasnya terengah, wajah berkeringat namun sekujur badan terasa dingin oleh suhu udara yang rendah.

I hope you're fine, Baby... Younghyun mendongakkan kepala, menatap langit yang semakin cerah mendekati dini hari, mendung banyak berkurang dan bahkan bulan mulai nampak memberikan sinar peraknya untuk menerangi jengkal demi jengkal tanah becek yang ditumbuhi rumput serta semak liar.

Krsk! Suara semak-semak yang bergerak membuat Younghyun terlonjak di tempat.

"WHAT'S THAT!?" Pria tersebut berteriak paranoid, langsung mengarahkan senter pada sebentuk makhluk berbulu yang ikut kaget akan suara kerasnya barusan.

Ekspresi Younghyun datar seketika saat menyadari apa yang sekarang sedang dia lihat.

"Kocheng?" Desisnya begitu dapat menemukan seekor kucing berbulu coklat yang baru saja keluar dari balik semak-semak.

"Meow~" si kucing seolah menjawab. Mengarahkan sepasang mata hijau yang bersinar pada cahaya senter Younghyun.

"Kucing liar ya?" Pemuda chubby menggumam. Kedua matanya menyipit ketika melihat ada sesuatu yang berkilau di leher binatang itu saat terkena senter.

Hup! Younghyun melompat turun dari batu besar, ia mendekat dengan langkah hati-hati supaya tidak menakuti si kucing yang sedang asyik menjilati tangan untuk diusapkan ke muka. Seiring jarak yang terkikis, akhirnya Younghyun dapat melihat benda yang memantulkan cahaya di leher hewan tersebut dengan lebih jelas.

"Kalung ya? Ku pikir apa," desis pria chubby kecewa.

"Younghyun-ssi!" Mendadak terdengar panggilan suara Sungjin.

"Yo!" Balas Younghyun sembari menoleh. Dia kembali memandang si kucing yang nyatanya masih duduk tenang, tak terusik apalagi kaget ketika mendengar teriakan barusan membuat Younghyun merasa sedikit aneh.

Bagaimana bisa hewan liar masih setenang ini di dekat manusia dan suara-suara keras?

"We're off!" Seru Sungjin lagi.

"Coming!" Balas Younghyun kemudian beranjak pergi meninggalkan kucing bermata hijau yang menatap diam punggungnya dari belakang.

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang