Dengan ekspresi tegang Eric memperhatikan air muka Jaehyung, sementara Younghyun yang duduk di sebelahnya sudah mengalihkan pandangan dari layar laptop dan meluruskan kedua kaki serta tangan sambil menguap tanda dia tidak ada masalah dengan pengambilan adegan barusan.
Scene terakhir.
Maka tak heran jika Eric begitu serius mengamati tiap perubahan ekspresi di wajah kedua produsernya yang sedang mengevaluasi akting final ini. Sebab keputusan mereka berdua adalah penentu apakah syuting yang sudah dilakukan selama hampir 35 hari ini berhasil ataukah perlu ada tambahan waktu.
Jaehyung menganggukkan kepala.
"Oke." Satu kata darinya dan Eric langsung berseru sekeras yang dia bisa.
"THIS IS THE END!" Sang sutradara meraih toa kecil yang biasa dia gunakan untuk memberi instruksi akting lalu kembali berteriak, kali ini sambil naik kursi. Eric mengarahkan corong toanya ke segala arah.
"BTCHES, YOU DID IT! WE DID IT! IT'S OVER NOW! THE. SHOOTING. IS. OFFICIALLY. OVER! THANK YOU!"
"WOOHOOO!" Sontak semua staff bersorak-sorai menyahut. Bahkan ada yang reflek melempar gulungan kabel ke udara bagai mahasiswa wisuda dengan seremoni lempar toganya.
"PULAAAANGGGGG! PUUULAAANGGGGG!" Beberapa orang berteriak girang dari relung paling dalam dadanya.
"GO HOOMEEEE!" Sebagian menyuarakan rasa senang sambil berguling-guling di tanah, salto, bahkan back flip.
"Finally, come back home~ I miss LA so much~" Yang lain menyambung hanya dengan senandung bahagia.
"LOS ANGELES, WE BAAAAACK!"
"KIMCHIIIII! I WILL MISS YOU! HUWEEEㅠㅠ!" Meski begitu, ada juga staff yang merengek karena kepikiran akan berpisah dengan hal-hal yang dia temui di Korea.
"DALGONAAAㅠㅠㅠ! KENAPA DALGONA DI LA TIDAK SEMURAH DI KOREA? KENAPA TIDAK SEENAK DI KOREA? AKU TIDAK MAU PISAH DARI DALGONAAA! TIDAAAAKKKK...!"
"TTEOKPOKKIIIIIIIII!"
"SATE USUUUUUSSSSㅠㅠㅠㅠ!"
Berbagai macam reaksi muncul hingga dari sudut-sudut lokasi syuting. Ada yang merayakannya, ada pula yang meratapi. Walau begitu satu hal yang pasti, semua orang lega atas berakhirnya jadwal panjang, sibuk, dan sangat menguras tenaga serta emosi.
Ada banyak momen terjadi. Dari yang memancing kesabaran seperti sutradara kurang kompeten atau artis amatir yang tidak profesional, hingga kenangan menyenangkan yang pastinya akan lebih diingat. Kue gratis pemberian produser Jaehyung dari Minju, mencari belut di sawah karena hukuman sutradara Eric, dibantu melakukan banyak pekerjaan oleh produser Younghyun yang sedang dijutekin partner-nya, serta pesta ikan sarden kalengan dari Jamie. Meski waktu dijalani kesemua itu terasa menyebalkan, namun saat telah jadi kenangan rasanya lumayan membuat rindu.
"Eric," suara Jaehyung masih dapat didengar rekannya di tengah hiruk-pikuk histeria para staff.
"Yup?" Pria berperawakan mungil menoleh.
"Pastikan semua adegan sudah masuk bagian editor dan terus pantau perkembangannya."
"Dalam seminggu ini OST akan dikirim Min Yoongi, aku sudah konfirmasi. Setelah fix, nanti langsung aku kirim padamu," Younghyun menambahi.
"Yes, Sir," jawab Eric. "Lalu kapan kita kembali ke LA?"
"Kalau menurut jadwal masih minggu depan. Iya 'kan, Jae?" Pria chubby menoleh pada Jaehyung yang mengangguk. "Why?" Kemudian ia beralih lagi pada sutradara.
Eric nyengir sebelum menjawab. "Aku ingin jalan-jalan. Mumpung di Korea, aku ingin pergi ke beberapa tempat. Sekalian para kru juga ada yang punya rencana refreshing. Boleh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
FanfictionJaePil (GS) BriWoon Day6 Book 1 : The Stranger Book 2 : Closer Book 3 : Pieces "Hey, aren't we no longer strangers? Come closer."