Closer 65

1.7K 220 78
                                    

"Ini sudah semua?" tanya Younghyun kembali mengecek dari lembar pertama laporan keuangan yang dicicil dibuat oleh Jamie.

"Yup," jawab gadis bertubuh tambun. "Properti syuting, konsumsi, vila, kendaraan, tiket pesawat, obat-obatan...apa lagi ya? Pokoknya aku yakin semua sudah di situ."

"Hmm, okay~" Younghyun mengangguk-angguk. "Ternyata budget yang kita habiskan lebih sedikit dari anggaran belanja. Lumayan juga sisanya, bisa buat mampir ke Hawai."

"Of course~" Jamie mengibaskan rambutnya bangga. "Siapa dulu yang pegang uang~"

"Cih," pria chubby menyahut dengan nada kesal. "Yang berhak mendapat ucapan terima kasih itu bukan kau, TAPI all of your sardine cans. It really helped a lot. Karena keberadaan mereka, kita dapat menekan pengeluaran uang makan hingga batas minimal."

Ekspresi Jamie langsung berubah sinis mendengar kalimat barusan. "Shut up."

"Aku yakin aku bisa jadi salah satu kucing peliharaan Bambam karena sudah terlatih untuk makan sarden selama hampir dua bulan penuh." Younghyun masih belum berhenti.

"Aku tidak setiap hari memberi kalian sarden!" bela gadis berambut pendek.

"Jangan lupa kau juga memberi kami makan ikan asin dan cumi kering yang beli lima kilo dapat diskon 30%!" balas pria berpipi chubby semakin jengkel, mengingat lagi hari-hari kerjanya hanya dipenuhi oleh menu seafood serta ikan kalengan (meski beberapa kali diganti burger). "Sementang tempat ini dekat laut, kemudian yang kau cari cuma binatang air yang harganya masih kena diskon langsung dari nelayan!"

"Itu proteinnya bagus! Kaya akan O-ME-GA-TI-GA! Your brain need it!" tuding Jamie.

"I AIN'T OMEGA, IMMA ALPHA!" pria lebih tua mulai ngelantur.

"There's no alpha with loud voice like you! Being all fussy 'bout food! Even Jae didn't mind it!"

"Because he has Wonpil's cooking! I have no choice but to eat whatever you gave me!"

"Whose fault you still single? Fussy single ass! No wonder there's no one want to be with you!"

"Shut up! I'll make you buy me a whole apartment if I have a partner. I swear to God!"

"NE-VER!" Jamie memotongkan telapak tangan ke lehernya sendiri dengan wajah menantang.

"JUST-WAIT!" Younghyun membalas tidak mau kalah.
.
.
"SHIT! Pagiku yang indah dinodai fcking jerk Brian Kang!" Jamie datang sambil mengumpat, mengalihkan perhatian Eric yang sedang berdiskusi perihal adegan film dengan Jaehyung.

"'Bout food?" tebak Eric sambil cengar-cengir. Dapat dengan mudah meraba masalah yang selalu jadi penyebab utama kedua temannya itu terlibat dalam konflik runcing. Jika tidak soal makanan, pasti diet. Younghyun yang gemar makan dan mendewakan hidangan lezat, sementara Jamie yang terjebak dalam kegalauan besar antara ingin makan enak atau mempertahankan dietnya.

Kedua orang tersebut sama namun tak serupa. Bagai air dengan minyak. Berbentuk liquid hanya saja tak akan dapat membaur dengan mudah. Mereka sama-sama mencintai makanan, tapi punya cara tersendiri untuk menikmati kelezatannya. Dan jika sedang bekerja bersama begini, yang kerap jadi korban tentu saja Younghyun sebab dia mau tak mau harus mengikuti menu konsumsi yang telah disiapkan Jamie yang sesuai dengan selera gadis tersebut meski pria lebih tua sejatinya ingin menyantap hidangan lain.

Yang lebih lucu lagi adalah keberadaan Jaehyung di tengah-tengah dinamika mereka berdua. Lelaki tinggi itu kerap cuma bisa jadi pihak yang diam, mengamati keadaan, dan paling pasrah kena imbas berbentuk apapun. Untung dia orangnya cukup tidak pedulian and not give a fck, jadi Younghyun dan Jamie bisa tenang-tenang saja melanjutkan berseteru hingga milenium berganti.

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang