Closer 77

1.6K 215 306
                                    

Siapa yang nungguin?

|||||"Kenapa dia bisa sakit lagi?" Desis ayah Dowoon sambil memandang prihatin pada anak lelakinya yang terbaring pucat di ranjang dengan handuk basah mengompres kening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|
|
|
|
|
"Kenapa dia bisa sakit lagi?" Desis ayah Dowoon sambil memandang prihatin pada anak lelakinya yang terbaring pucat di ranjang dengan handuk basah mengompres kening. Suhu badannya cukup tinggi meski tidak sampai membuatnya sesak napas seperti yang sering dia alami beberapa hari terakhir tiap kali ada masalah pada tubuhnya pasca terkena hipotermia.

"Mungkin..." Seungmin menggumam. "Oppa kepikiran dengan Eonnie yang akan ke Amerika."

"Kenapa harus kepikiran sih? Biarkan saja kalau memang dia mau pergi ke Amerika sama suaminya. Bagus malah! Dia tidak akan mengganggu kalian lagi!" Ibu Dowoon menyahut sinis, mengambil handuk dari kening anak sulungnya untuk kembali dicelup air, diperas, dan diletakkan lagi pada jidat guna meredakan demam Dowoon.

"Mama berisik," ketus Seungmin kesal mendengar komentar sang ibu yang selalu pedas kalau mengenai Wonpil.

"Kau kenapa sih selalu saja membela anak pelakor itu? Kenapa tidak pernah membela Mama? Aku Mamamu!" Gerutu ibu Dowoon seraya mengulurkan tangan untuk mendaratkan cubitan pada Seungmin tapi anak perempuannya lebih dulu berkelit gesit.

"Jadi Wonpil sudah memberitahu Dowoon?" Desis sang ayah tidak menghiraukan perdebatan istri serta anak gadisnya.

"Oppa langsung menangis tadi," ujar Seungmin. "Papa, apa tidak bisa kalau Oppa ikut ke Amerika saja? Dia terlalu menempel pada Eonnie. Dulu waktu Eonnie liburan ke Amerika pakai voucher kantor Papa, Oppa juga terus mencarinya dan jadi sangat cemas saat Eonnie hilang kontak. Waktu itu Oppa juga sakit hampir seminggu, sampai dipulangkan dari asrama karena demamnya tidak turun-turun dan terus mimisan."

"EEEH, TIDAK BOLEH!" Suara ibu Dowoon melengking tajam. "Dowoon tidak boleh kemana-mana, apalagi ikut perempuan itu! Enak saja! Anak laki-lakiku akan tetap di sini bersamaku!"

"Apa sih, Ma...!" Seungmin mendelik kesal.

"Dowoonie tidak mungkin ke Amerika," ujar sang ayah kalem. "Dia masih punya beban kuliah dan Pak Produser juga ingin dia ke Jepang untuk mengobati telinganya."

"Eeeh!?" Kompak, Seungmin serta ibunya melotot terkejut.

"Oppa akan ke Jepang untuk berobat?"

"Dowoon ke Jepang untuk berobat?"

Mereka berdua bicara nyaris bersamaan.

Ayah Dowoon mengangguk. "Pak Produser bilang beliau yang akan menanggung seluruh biayanya, kita cukup memastikan Dowoonie berobat dengan baik. Untuk kuliahnya, kemungkinan dia terpaksa mengambil cuti selama di Jepang nanti."

"Papa, apa tidak bisa Oppa berobat di Korea saja? Nanti di Jepang dia sama siapa?" Tanya Seungmin khawatir memikirkan kakaknya yang pemalu dan gampang canggung itu harus pergi sampai ke Jepang tanpa ada sanak kerabat di sana yang bisa menemaninya.

CLOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang