Dowoon membelokkan setir motor ke halaman sebuah restoran daging, berhenti di spasi kosong parkir kendaraan roda dua dan segera mematikan mesin. Pemuda itu melepas helm, beranjak turun dan mulai berjalan pergi seraya merapikan pakaiannya namun sejenak kemudian kembali lagi untuk mencabut kunci yang kelupaan diambil.
"Selamat siang~" sapa pegawai di bagian penerima tamu. "Meja untuk berapa orang?"
Dowoon nampak kebingungan. "Anu, saya sama Hyung..."
"Oh, meja nomor berapa?" Tanya pegawai lagi.
Aduh, nomor berapa ya? Dowoon baru ingat dia tidak tahu kakaknya duduk di meja sebelah mana.
"Se-sebentar." Pemuda tersebut kemudian merogoh saku untuk mengambil ponsel, bermaksud menelpon Wonpil ketika terdengar sebuah suara memanggil namanya.
"Dowoon-ah!" Nampak Jaehyung melambaikan tangan tinggi dari arah toilet.
"Hyung!" Balas Dowoon senang. "Itu Hyung-ku." Dia bicara pada pegawai yang menganggukkan kepala. Pemuda bersuara bass lantas setengah lari menyongsong sosok kakak ipar yang bergeming menunggu.
"Maaf lama," ujar Dowoon tersenyum lebar.
"It's fine. Follow me." Jaehyung beranjak, berjalan menuju bilik tempat teman-temannya menunggu diikuti oleh Dowoon.
.
.
"Noonaaa~ Noonaa~ Noonaaa~" sebuah suara bass memanggil dengan nada lucu dan menggemaskan di telinga, disusul seorang pemuda remaja muncul dan langsung duduk di sebelah Wonpil, menyambut rentangan kedua tangannya dengan sebuah pelukan."Kangen, kangen, kangen~~" gumam Dowoon menempelkan kepala ke pelipis Wonpil sembari menggoyang-goyangkan badan mereka berdua tanpa melepas pelukan.
"Utututu~ uri Dowoonie bagaimana kabarnya masuk hutan, hm? Kau baik-baik saja 'kan? Tidak digigit nyamuk?" Tanya Wonpil sambil mengusap-usap kepala adiknya.
"Aniyong~" Dowoon menjawab lucu. "Karena aku selalu pakai lotion anti nyamuk sangat banyak sebelum ke hutan!"
"Aigoo aigoo~ pasti berat sekali untukmu~" Wonpil memajukan mulut, memegang sayang kedua pipi Dowoon dengan telapak tangan. "Ne, sambil menunggu daging bagianmu matang, perkenalkan diri dulu ke teman-teman Jae."
Kalimat Wonpil sontak membuat Dowoon terperanjat, dengan kaget dia menoleh dan baru menyadari ada orang selain kakaknya duduk menghadap meja. Yang membuat makin malu, ketiga-tiganya sedang mengarahkan mata lekat pada pemuda yang pelan-pelan memiliki warna merah jambu di kedua pipi.
(Yang tengsin ketauan aegyo, wkwkwk)
SUPER CUTE! WHAT THE HELL...!? Batin Jamie.
ANJG! SUNGGUH TERLALU! CUTE-NYA KETERLALUAN! FCK FCK FCK FCK FCK! Eric misuh-misuh dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
FanfictionJaePil (GS) BriWoon Day6 Book 1 : The Stranger Book 2 : Closer Book 3 : Pieces "Hey, aren't we no longer strangers? Come closer."