Mulai chap ini kita nambah genre ya😌
|
|
|
|
|
Langit cerah siang itu. Hutan terasa hangat oleh pancaran terang sinar matahari dari celah dahan pohon di atas sana. Keheningan yang biasa melingkupi juga sesekali terpecah berkat suara kicauan burung di kejauhan."Do~ woon~ nie~" sapaan barusan terucap penuh irama, disusul sebuah beban menimpa punggung Dowoon yang sedang jongkok mengamati tumbuhan paku.
"Hegh!" Suara kaget yang dikeluarkan pemuda itu ganti ditertawakan oleh Youngmin yang memeluknya dari belakang.
"Aang~ kyeowo~" lelaki tinggi menguselkan wajah ke rambut hitam nan tebal.
"Youngmin-ah, berat..." Dowoon mencoba menyingkirkan tangan Youngmin sebab...sumpah demi apapun! Dia sekarang sedang menggendong ransel penuh bekal makanan teman-temannya sebagai hukuman kalah main kartu dan malah ditimpa berat badan Youngmin begini, Dowoon merasa paru-parunya terjepit ke kaki yang jongkok. Engap bukan main.
Youngmin melepas pelukan dan bangkit berdiri, langsung membuat Dowoon terjajar ke belakang, mendelosor di tanah dan terengah-engah sambil menahan punggung dengan kedua lengan.
"Mau ku bantu bawa tas?" Youngmin terkekeh lagi. Temannya mengibaskan tangan.
"Gwaenchana," desis Dowoon mengambil napas panjang lalu menghembuskannya keras.
"Kau sudah dapat apa?" Sang ketua berjongkok dan memperhatikan kumpulan tanaman yang sejak tadi ditunggui oleh rekannya. Anggota kelompok Dowoon sebenarnya adalah Shinwon namun sejak ia hampir nyasar masuk hutan sendirian dan kena tegur Sungjin, Youngmin jadi menemaninya.
"Paku..." Gumam Dowoon.
"Tidak mau cari yang lain? Shinwon dan Sanghyuk juga ambil paku."
Dowoon mengesah dengan nada pasrah. "Aku tidak ingat apa saja yang sudah ku pelajari di mata kuliah Biologi plantae. Aku tidak kepikiran mau mengambil sampel tanaman apa. Aku tidak bisa membedakan tumbuhan di sini. Aaargh, eotteokeee~" ia melanjutkan dengan keluhan panjang.
Kembali Youngmin terkekeh sambil menggumam 'kyeowo~'.
"Kenapa tidak coba tanaman rambat saja?" Dia memberi solusi sembari menunjuk pada sebuah pohon yang batangnya nampak rimbun oleh dedaunan merambat. "Habitatnya memang agak susah karena harus menempel ke tumbuhan lain, tapi perawatannya mudah dan fleksibel, tinggal mengikuti inang."
"Siapa lagi yang ambil tanaman rambat?" Tanya Dowoon seraya bangkit berdiri dan menepuk-nepuk celana yang kotor oleh tanah.
"Aku~" Youngmin menunjuk pipinya sendiri, nampak lucu ketika dia melakukannya, membuat Dowoon tak bisa menahan tawa.
"Aw, kyeowo~" pemuda tersebut menggumam gemas. "Kalau begitu aku mau tanaman rambat juga."
"Yup! Mari kita lestarikan tanaman rambat! Yeay~" Youngmin mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
FanfictionJaePil (GS) BriWoon Day6 Book 1 : The Stranger Book 2 : Closer Book 3 : Pieces "Hey, aren't we no longer strangers? Come closer."