Jaehyung menghentikan mobil di tepi jalanan tanah yang becek dan tidak rata bekas terinjak berpasang kaki manusia serta tergilas ban kendaraan. Dia mematikan mesin, membuka pintu, dan mengambil ransel yang diletakkan di kursi bagian tengah. Dari pintu seberang Wonpil ikut melangkahkan kaki keluar, memandang sekeliling dengan bingung.
"Jae, ini dimana?" Tanya gadis mungil, masih belum mengalihkan mata dari jejeran mobil polisi, tim SAR, serta ambulans. Dia juga dapat menemukan mobil sewaan yang biasa dibawa oleh Younghyun.
"Ini lokasi syuting ya?" Wonpil memberanikan diri bertanya lagi sembari memandang Jaehyung yang kali ini (akhirnya) mau membalas tatapan matanya. Pria tersebut menghela napas panjang sejenak.
"Listen," desis Jaehyung dengan nada rendah. Ia mengulurkan tangan untuk menangkup dan mengusap sebelah pipi Wonpil dengan lembut.
"Ini bukan tempat syuting."
"...lalu?" Gumam gadis yang lebih muda makin heran.
"Kemarin--" Jaehyung langsung berhenti, benar-benar tidak tega untuk melanjutkan kalimatnya. Bayangan wajah panik Wonpil sudah terwujud dalam benak membuatnya tak ingin itu jadi kenyataan.
"Kemarin kenapa?" Namun istrinya masih menuntut sebab merasa penasaran.
Jaehyung menelan ludah.
"Kemarin Dowoon masuk hutan dengan teman-temannya untuk mencari sampel penelitian dan...dia menghilang."
Raut wajah Wonpil membeku seketika. Persis seperti yang diperkiraan Jaehyung.
"Kami belum bisa menemukannya...sampai sekarang..."
Tak ada balasan. Hanya sepasang iris gelap yang perlahan digenangi oleh air bening.
"Maaf aku harus memberitahumu kabar seburuk ini," desis Jaehyung kemudian merengkuh tubuh Wonpil ke pelukan erat. "Tapi kami akan menemukan dia secepatnya. Kami janji. Dia tidak akan apa-apa, kau tenang saja."
Masih belum terdengar jawaban. Wonpil di dekapan Jaehyung hanya terdiam meski air mata telah mengalir di kedua pipi.
"Katakan sesuatu, Wonpil-ah. Lemme know what you feel," bisik Jaehyung mulai diserang rasa cemas melebihi seharusnya melihat reaksi gadis mungil yang terlampau membisu.
Namun Wonpil masih belum mengatakan apa-apa. Cuma mulai terisak di pelukan Jaehyung dengan sedu-sedan yang terdengar menyayat hati.
.
.
Bruk!Mata Younghyun teralihkan sejenak dari layar ponsel ketika sebuah ransel mendarat di dekat kakinya.
"Change your clothes," ujar Jaehyung.
"Hm," hanya itu balasan Younghyun lantas kembali memandang ponsel namun segera dengan cepat mendongak lagi begitu sadar temannya datang dengan siapa.
"Wonpil-ah--" desis pria chubby sambil berdiri memandang gadis yang hanya diam dengan tangan menggenggam jemari suaminya. Kedua mata Wonpil nampak sembab.
Jaehyung menganggukkan kepala pada Younghyun. Bibirnya menggerakkan kalimat 'it okay' kemudian ia beranjak menggandeng tangan Wonpil menuju mobil ambulans tempat Sungjin dan teman-teman Dowoon berada.
Sorry for making you worried so much, Wonpil-ah, batin Younghyun seraya menatap punggung sempit wanita yang tengah hamil.
"Ada perkembangan apa?" Pertanyaan Jaehyung membuat hampir semua orang menoleh dan sama seperti reaksi Younghyun, mereka terkejut ketika melihat sosok Wonpil yang datang bersamanya.
"Noona..." Desis Sanghyuk, wajahnya yang lelah dan kurang tidur seketika itu juga menyiratkan raut cemas. Dia bertukar pandangan dengan Sungjae serta Hoseok. Bertiga mereka meremas kain baju seolah kebingungan akan menjelaskan bagaimana terkait kondisi yang saat ini terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
FanfictionJaePil (GS) BriWoon Day6 Book 1 : The Stranger Book 2 : Closer Book 3 : Pieces "Hey, aren't we no longer strangers? Come closer."