Ini hari kedua Dowoon dirawat di rumah sakit. Meski belum sadarkan diri, namun kondisinya semakin membaik. Suhu badannya berangsur normal dan kulit tubuh juga tak lagi sepucat sebelumnya. Jalan napasnya pun sudah mulai lancar, bahkan sejak makan siang ventilator telah dicabut dari tenggorokan pemuda itu dan diganti dengan masker oksigen biasa karena ia sudah mampu bernapas sendiri dengan baik.
Wonpil: Perkembangannya cukup cepat tapi untungnya semua normal
Wonpil: Seungminie bilang tinggal menunggu denyut jantungnya lebih stabil dan tensi darah membaik baru bisa dipindahkan dari ICU ke kamar biasa
Wonpil: Uri Dowoonie sangat kuat🥺
Wonpil: Dowoonie pintar dan kuat🥺
Wonpil: Dia bisa pulih secepat ini hebat sekali😭😭😭
Jaehyung mengulum senyum membaca rentetan pesan yang dikirim Wonpil. Gadisnya itu masih belum berani menjenguk Dowoon sendirian dan mengandalkan bantuan informasi dari Seungmin. Padahal dari pagi hingga matahari terbenam Wonpil sudah berkeliaran di sekitar rumah sakit. Beruntung ada penginapan dekat sana jadi Jaehyung bisa menyewa kamar untuk ditempati istrinya supaya dapat istirahat nyaman.
Wonpil: Jae, mau ke rumah sakit kapan?🥺
Pandangan Jaehyung menerawang, langsung menyeleksi barisan kegiatan dan jadwal syuting padat yang telah menunggunya. Belum lagi, dia masih harus mengevaluasi banyak adegan yang diambil selama pergi mengurus Dowoon.
Proses syuting memang sudah memasuki minggu terakhir namun inilah puncak tantangan pengambilan gambar yang sebenarnya. Eric memang gemar menimbun adegan-adegan sulit di bagian akhir untuk meminimalisir munculnya penghambat proses syuting seperti NG atau kecelakaan di lokasi.
Kalau adegan sulit dilakukan di awal dan hal tidak diinginkan terjadi, itu akan sangat merugikan production house sebab masih banyak scene yang harus diambil tapi proses syuting malah terhenti sementara untuk mengurus masalah yang timbul. Jadwal bisa molor membuat anggaran juga terancam membengkak.
Jaehyung: I don't know
Jaehyung: Aku masih banyak kerjaan
Dengan berat hati Jaehyung mengirim pesan tersebut pada Wonpil dan balasan yang masuk persis seperti dugaannya.
Wonpil: 응
Wonpil: Ne, tidak apa-apa
Wonpil: Aku akan menunggu sampai kau ada waktu luang
Wonpil: Semangat kerjanya, Jae🥰😘
Pria tinggi menghela napas panjang.
Padahal kalau kau memaksa, aku bisa mengusahakannya, batin Jaehyung. Kenapa gadis ini terlalu baik? Dia mengacak rambut gusar lantas meletakkan ponsel ke meja dan menyambar naskah film.
"ERIIIC!" Suara keras Jaehyung menggema mengagetkan seluruh kru yang sedang bertugas di lokasi dan sibuk mengurus pekerjaannya masing-masing.
"ERIIIIC!" Panggilan sang produser mengeras.
"Paric mana Paric? Cari cari cari! Beritahu kalau Fakjae ngamuk. Buruan!" Para staff mulai berbisik-bisik panik, senggol-menyenggol, dan mengedarkan pandangan paranoid.
"EEEERRRIIIIIIIICCCC!" Nada tinggi Jaehyung melengking semakin membuat atmosfer tempat syuting berubah mencekam dalam sekejab. Wajah seluruh orang jadi mirip dengan mereka yang dihantam ingatan buruk dan trauma hebat masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
FanfictionJaePil (GS) BriWoon Day6 Book 1 : The Stranger Book 2 : Closer Book 3 : Pieces "Hey, aren't we no longer strangers? Come closer."