Prolog

387K 10.3K 212
                                    

“Jangan gila kau Lucius!” wanita dengan rambut panjang ikal itu menatap kesal ke arah sosok laki laki yang tengah balas menatapnya dengan tatapan datar, seolah merasa ia tidak mengatakan hal yang salah sebelumnya.

“Kau lupa perjanjian nya? Kau harus menuruti semua kemauan ku kalau kau ingin rahasia mu tetap aman.”

laki laki yang disebut Lucius itu tidak menghiraukan tatapan kesal dari sang wanita, ia justru dengan santai duduk bersandar pada dinding sembari menepuk nepuk paha nya. Seolah memberi tanda kepada wanita itu untuk duduk di pangkuannya.

“Bagaimana jika ada yang datang dan melihat kita nanti, jangan cari mati Lucius. Jika kita ketahuan bukan hanya nama ku yang tercoreng tapi nama mu juga!”

Lucius, laki laki itu berdecak kesal. “Kau terlalu banyak bicara, kalau kau menurut sejak tadi mungkin kita sudah selesai dan kembali ke kelas. Cepat kemari Bianca!”

Bianca, wanita itu menggerutu kesal. Jika saja bukan karena ia takut rahasianya disebar oleh Lucius. Bianca tidak akan pernah mau menuruti kemauan gila Lucius ini.

“Angkat rok mu dan singkap celana dalam mu.” ujar Lucius datar, lagi.. Bianca hanya menuruti semua perkataan Lucius.

Sementara Bianca melakukan perintahnya Lucius juga membuka resleting celana miliknya dan mengeluarkan kejantanannya.

Mendongak ke arah Bianca seolah memerintah Bianca tanpa kata untuk duduk tepat di atas kejantanannya itu.

Hanya satu kata yang terpikirkan dikepala Bianca saat ia benar benar duduk dipangkuan Lucius dan tubuh Lucius dengan tubuhnya benar benar menyatu, satu kata itu adalah; GILA.

Hari ini mereka berhubungan intim di atap kampus, besok bisa bisa Lucius meminta untuk berhubungan intim di ruang dosen atau mungkin di lapangan sepak bola.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang