CHAPTER 53

57.7K 4.5K 198
                                    

Lucius keluar dari kamar setelah Bianca terlelap, lucius kira Carolina sedang berada di kamarnya atau melakukan kegiatan biasanya yaitu membaca majalah sembari menikmati segelas teh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucius keluar dari kamar setelah Bianca terlelap, lucius kira Carolina sedang berada di kamarnya atau melakukan kegiatan biasanya yaitu membaca majalah sembari menikmati segelas teh.

Namun saat lucius keluar dari kamar dan mencari keberadaan Carolina, lucius tidak menemukan keberadaan Carolina di manapun. Lucius bertanya kepada pelayan mengenai Carolina, dan pelayan bilang Carolina baru saja pergi.

Mendengar hal tersebut Lucius tahu bahwa ibunya itu pasti pergi menemui ayahnya, dan Lucius juga bisa menebak bahwa ibunya pergi karena perihal Bianca.

Sebenarnya lucius agak khawatir dengan hal tersebut, akan tetapi di satu sisi lucius juga tahu bahwa orang tuanya harus bertemu. Karena sudah sekian lama mereka tidak saling berjumpa ataupun bicara satu sama lain, mungkin dengan adanya Bianca masalah diantara mereka juga bisa selesai entah itu selesai dalam artian mengakhiri status mereka sebagai suami istri sekalipun.

***

Reinhard baru saja selesai mendapatkan telepon dari salah satu bawahannya yang memegang kendali atas rumah lelang. Jonas tiba-tiba saja mengabari bahwa Carolina datang dan ingin bertemu dengan dirinya.

Reinhart sudah bisa mengira Apa alasan Carolina datang kemari untuk menemuinya, kemungkinan terbesar adalah karena Carolina telah mengetahui tentang Bianca dan juga telah mendapatkan penjelasan dari Lucius.

“Persilahkan dia masuk.” ujar Reinhard kepada Jonas, Jonas menganggukkan kepalanya sebelum ia pergi ke luar untuk menemui Carolina dan mempersilahkan Carolina untuk masuk ke dalam.

Carolina masuk ke ruangan Reinhard dengan wajah datarnya, meski wajah Carolina sudah terdapat keriput tapi Reinhard masih melihat ketegasan dan juga kecantikan Carolina.

Kalau dihitung-hitung sudah berapa tahun ia tidak bertatap muka dengan Carolina? Sepertinya sudah sangat lama sekali.

“Ada keperluan apa kau kemari? ku pikir kau tidak sudi menginjakkan kaki mu ke tempat ini lagi.” Reinhard segera menyerang Carolina dengan pertanyaan, tidak repot-repot menyuruh Carolina untuk duduk.

“Aku juga tidak akan mau datang kemari jika ini bukan menyangkut tentang sesuatu yang berharga bagiku.” Jawab Carolina.

“Reinhard.. jauhkan tangan kotor mu itu dari Bianca, sekarang aku telah mengetahui bahwa Bianca—putri dari Asher masih hidup. Aku memperingati mu untuk tidak berbuat macam-macam kepada Bianca. Jika kau berani menyentuh sehelai saja rambutnya, aku bersumpah aku akan melubangi dada mu lagi. Tapi akan ku pastikan aku tidak akan meleset.”

Reinhard berdecih mendengar ancaman Carolina, Reinhard tidak takut dengan ancaman seperti itu. Alih-alih takut Reinhard justru merasa tersinggung dan sakit hati.

“Kau repot-repot kemari hanya untuk mengatakan hal itu? Hanya demi orang yang setetes darahnya saja tidak ada kaitannya dengan mu?” Reinhard melipat kedua tangannya di depan dada, memandang Carolina dengan tatapan meremehkan.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang