CHAPTER 3

232K 8.9K 195
                                    

Bianca gelagapan, namun ia masih berusaha untuk terlihat tenang, "Apa yang kau bicarakan Kak, aku benar benar tidak mengerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bianca gelagapan, namun ia masih berusaha untuk terlihat tenang, "Apa yang kau bicarakan Kak, aku benar benar tidak mengerti."

Bianca tahu pertanyaan nya ini hanya akan membuatnya terlihat bodoh, tapi Bianca tidak mungkin mengaku kepada Lucius yang jelas jelas adalah kating nya perihal pekerjaan nya.

"Ayolah berhenti bersandiwara, beritahu saja berapa tarif mu? Atau kau ingin aku menyebar informasi ini kepada semua teman teman mu? Reputasi mu sebagai gadis kebanggaan di kampus kita akan hancur." Lucius masih dengan senyum miring nya mengancam Bianca, sebenarnya Bianca takut sekali namun ia mencoba untuk memberanikan dirinya.

Bianca dengan angkuh mengangkat dagu nya, "Kau pikir orang orang akan percaya dengan perkataan mu? Reputasi mu saja sudah buruk, mereka tidak akan percaya perkataan dari berandal seperti mu."

Ya, Lucius memang tampan tapi sifat nya sudah terkenal buruk dan juga ia di cap berandal oleh para dosen dan juga mahasiswa lain karena selalu terlibat perkelahian. Tentu saja tidak akan ada yang mudah percaya dengan perkataan Lucius meski Lucius digilai oleh para wanita sekalipun.

Bianca pikir dirinya sudah menang namun wajah Bianca kembali pucat saat melihat Lucius semakin melebarkan seringai mengerikannya itu.

Lucius mengeluarkan ponsel nya dari kantung celana nya, menunjukkan sebuah foto yang membuat jantung Bianca seolah berhenti berdetak saat itu juga.

Foto yang Lucius tunjukkan tersebut adalah foto Bianca berada di rumah bordil rahasia itu barusan.

"Ba-bagaimana kau bisa memiliki fotonya?! Disana jelas jelas dilarang mengambil foto!"

Jelas jelas di rumah bordil itu ada larangan mengambil foto karena banyak tindak kriminal yang terjadi disana, seperti perdagangan manusia, obat-obatan terlarang dan juga perjudian.

"Entahlah bagaimana aku bisa mendapatkan nya ya.." bisik Lucius pelan masih dengan seringai liciknya, Bianca sudah tidak bisa lagi berkelit.

"Oke apa mau mu sebenarnya, katakan dan aku akan memenuhi nya tapi dengan syarat kau harus menghapus foto tersebut." Bianca sudah menyerah, sekarang semuanya bergantung pada Lucius.

"Mudah saja, malam ini. Tidur lah dengan ku."

Bianca mengepalkan tangan nya kuat kuat,seperti dugaan nya permintaan Lucius pasti akan mengarah ke arah sana.

Bianca menganggukkan kepala nya sebagai jawaban, lagi pula hanya tidur dengan Lucius. Itu bukan hal yang sulit bagi Bianca.

***

Lucius dan Bianca sudah berada di hotel, sekarang ini Bianca tengah mandi membersihkan dirinya. Sengaja memang Bianca meminta untuk membersihkan diri dulu sebelum mereka benar benar berhubungan badan.

Saat Bianca keluar dari kamar mandi Bianca mendapati Lucius tengah duduk di atas ranjang, sebelum Bianca, Lucius sudah mandi lebih dulu dan Lucius tidak memakai pakaian nya hanya mengenakan handuk yang melilit pinggangnya semetara Bianca hanya mengenakan bathrobe yang melapisi tubuh telanjang nya.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang