Mikayla meringis kesakitan, ia terbangun dalam gelapnya malam. Mikayla bangkit dari posisi berbaringnya, ia memegang kepalanya yang terasa pening.
Seingat Mikayla, ia dipukul oleh seseorang dengan benda keras hingga pingsan, namun ia tidak tahu siapa orang tersebut.
Mikayla mengecek keadaannya sendiri, ia masih berpakaian. Mikayla mengecek dompet dan handphone-nya pun tidak menghilang, lalu kenapa ia dipukul hingga pingsan jika tujuannya bukan untuk merampok?
Sebenarnya Mikayla masih bingung, namun ia memilih untuk segera pergi, ia tidak mungkin terus berlama-lama ditempat gelap dan sepi itu. Persetan dengan video porno Bianca, sekarang Mikayla benar-benar ketakutan.
Mikayla segera masuk ke dalam mobilnya, melajukan mobilnya itu meninggalkan daerah gedung tua tak terpakai itu.
***
Mikaelo hanya terdiam melihat Feronica yang telah pasrah, Ibu nya itu nampaknya sudah menyerah untuk memohon kepada Herald lagi. Karena pada akhirnya hasil yang didapatkannya akan tetap sama.
Pandangan Mikaelo beralih kepada pintu kamar Herald yang tertutup, Herald dan Bianca ada di dalam sana. Tanpa melihat ke dalam pun Mikaelo sudah bisa menebak bahwa Herald dan Bianca di dalam pasti tengah bermesraan.
“Wanita itu, semuanya karena wanita itu.. jika saja Herald tidak bertemu wanita itu pasti Herald akan memaafkan kita, wanita itu pasti telah menghasut Herald.” Feronica mendongak kearah Mikaelo, “Kau tahu sendiri bukan Mikaelo, kau tahu sendiri bagaimana sifat Herald. Dia bukan tipe laki-laki pemarah, pendendam. Jika bukan karena wanita itu pasti posisi kita sudah aman sekarang.”
Mikaelo terdiam, ia tidak berkata apa-apa. Pikirannya terlalu kacau saat ini. Mikaelo tidak pernah sekalipun menduga bahwa Bianca ada hubungan dengan Herald, Mikaelo pikir Bianca itu berhubungan dengan Lucius.
Jika Bianca berhubungan dengan Lucius dan juga Herald, bukan kah itu sudah menunjukkan siapa sebenarnya Bianca? Wanita penghibur yang bisa disuap dengan uang.
Mikaelo berdecih, ia menertawai dirinya sendiri yang tertipu oleh Bianca. Ternyata wanita itu seliar ini.
***
Bianca duduk di atas ranjang milik Herald, ah.. atau lebih tepatnya ranjang yang dulunya milik Herald dan juga Feronica.
“Kau sampai membawa ku masuk ke kamar mu seperti ini, sebenci itu kah kau dengan istri mu sampai kau melakukan hal seperti ini untuk melukai hatinya. Atau.. kau melakukan ini semua semata-mata hanya untuk membuat wanita itu cemburu?”
Bianca memperhatikan Herald yang tengah duduk di sofa single yang berada di kamar ini.
“Kau bahkan berdandan rapih, kau sengaja membuat skenario agar mereka mengira bahwa kita baru saja selesai berkencan bukan?” tebak Bianca yang ia anggap tepat sasaran karena melihat reaksi Herald yang hanya diam saja tidak membantah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secret [END]
RandomBianca punya rahasia besar yang ia sembunyikan rapat rapat, ini mengenai pekerjaan nya sebagai wanita penghibur disalah satu rumah bordil. Sialnya salah satu pelanggan rumah bordil tersebut ternyata kakak tingkat Bianca di kampus Atau lebih tepatny...