Bianca terkejut saat Lucius masuk ke kamarnya, awalnya Bianca pikir itu Herald yang kembali masuk namun ternyata Lucius.
“Kenapa ekspresi mu seperti itu, apa kau tidak senang dengan kedatangan ku?” tanya Lucius sembari menaikan satu alisnya, Lucius masih merasa kesal mengingat bahwa beberapa menit yang lalu Herald baru saja keluar dari kamar Bianca ini.
“Kenapa kau sinis begitu, aku hanya terkejut kau tiba-tiba masuk.” Bianca kebingungan melihat Lucius yang tampak jengkel, belum apa-apa tapi Lucius sudah terlihat tidak senang. Bianca tidak tahu hal apa yang menyebabkan mood Lucius kacau begini.
“Apa kau berpapasan dengan Herald?” hanya hal itu lah yang terpikirkan oleh Bianca, rentang waktu Herald keluar dari kamar ini dengan kedatangan Lucius sangat dekat. Mereka pasti berpapasan di lorong.
Lucius duduk di ranjang Bianca, berpura-pura tidak tahu apa yang Bianca dan Herald bicarakan sebelumnya. “Apa yang kalian berdua bicarakan?”
Entah mengapa Lucius merasa ingin untuk mengetes kejujuran Bianca, Lucius ingin tahu apakah Bianca akan jujur atau menutup nutupi bahwa Herald baru saja melamar dirinya.
“Bukan apa-apa, kau tahu sendiri seperti apa Herald. Ia hanya mengkhawatirkan ku.” Bianca ikut duduk di ranjang, entah mengapa suasana di kamar ini terasa canggung. Aura yang Lucius keluarkan seolah mencekam.
“Hanya itu saja?” tanya Lucius lagi, kali ini nada suaranya semakin berat. Matanya menyipit memandang sinis Bianca.
“Dia juga menyuruh ku untuk berhati-hati dengan mu, Herald bilang kau bukan berasal dari keluarga sembarangan.”
Lucius berdecih, Bianca bicara berbeda sekali dengan kenyataan. Perkataan Bianca memang tidak salah dan itu juga bukan kebohongan, namun cara Bianca menyampaikannya membuat Herald berada diposisi yang baik, dan sebagai malaikat.
Sedangkan Lucius sendiri telah mendengar bahwa Herald meminta Bianca untuk menjauhi dirinya bukan berhati-hati.
“Apa ada hal lain yang kalian bicarakan lagi?” tanya Lucius sekali lagi, Lucius ingin tahu apakah Bianca akan memberitahunya perihal ajakan Herald untuk menikah.
“Tidak ada apa-apa lagi, Herald langsung pergi setelah itu.” Bianca berbohong, mana mungkin Bianca mengatakan bahwa Herald mengajaknya menikah. Bianca sebenarnya tidak masalah mengatakan hal tersebut tapi Lucius pasti akan penasaran dengan jawabannya, jika Bianca mengatakan ia menolak ajakan Herald, Lucius juga tidak akan berhenti sampai disitu saja.
Lucius pasti akan bertanya lebih jauh, seperti alasan apa yang membuat Bianca menolak ajakan menikah dari Herald. Bianca tidak mau mengatakan bahwa ia menolak Herald karena tidak ingin kehilangan Lucius. Lucius bisa besar kepala.
“Oh begitu.” Suara Lucius semakin terdengar berat, ia buang muka. Merasa bodoh karena telah bertanya meski ia tahu sejak awal bahwa Bianca pasti akan berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secret [END]
RandomBianca punya rahasia besar yang ia sembunyikan rapat rapat, ini mengenai pekerjaan nya sebagai wanita penghibur disalah satu rumah bordil. Sialnya salah satu pelanggan rumah bordil tersebut ternyata kakak tingkat Bianca di kampus Atau lebih tepatny...