CHAPTER 9

153K 6.2K 120
                                    

“Aku dapat pesan dari Elora kalau Herald sudah ada di ruang VIP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku dapat pesan dari Elora kalau Herald sudah ada di ruang VIP. Tapi sepertinya kau belum bisa kesana Bianca, Elora masih ada urusan penting yang harus dibicarakan nya dengan Herald empat mata.” Maximus baru saja mengecek ponselnya memberitahu Bianca yang tengah duduk di sebelahnya itu.

“Sebenarnya apa yang ingin Kak Elora mintai tolong kepada Herald? Apa itu masalah uang?” tanya Bianca penasaran, ia hanya menebak nebak sekiranya apa yang Elora perlukan dari Herald. Anggota VVIP disini.

Max tertawa mendengar tebakan Bianca, “Kau pikir Elora kekurangan uang? Kau tahu sendiri bukan Elora primadona di tempat ini, uang wanita itu sudah sangat melimpah. Kalau pun ia butuh uang, bukan kah dia bisa memintanya kepada ku? Aku dengan suka rela menyerahkan semua uang yang ku miliki jika itu bisa membuatnya berhenti dari pekerjaan gila ini.”

Bianca merasa iba dengan Maximus, lantaran Max sudah terang-terangan menunjukkan ketertarikan kepada Elora dan bersedia melakukan apapun asal Elora berhenti dari pekerjaan nya sebagai wanita penghibur namun nampak nya senior Bianca itu tidak mau mengerti.

“Kau tidak mau menyusul Kak Elora, kau tidak penasaran dengan apa yang akan kak Elora dan Herald bicarakan berdua?”

Bianca melihat Max menggelengkan kepalanya, Bianca merasa bingung lantaran Max biasanya selalu ingin tahu semua masalah yang menimpa Elora dan ingin menjadi orang pertama yang membantu Elora menyelesaikan masalah tersebut.

“Aku sudah mengetahui hal apa yang mereka bincang kan, lagi pula Elora melarang ku untuk ikut dan menunggu saja. Kenapa, apa kau khawatir Herald akan di goda oleh Elora?” Max mendelik kearah Bianca yang sontak membuat Bianca mengibas ngibaskan tangan nya mengelak.

“Mana mungkin kak Elora menggoda Herald, meski pekerja di tempat seperti ini aku tahu betul seperti apa kak Elora. Lagi pula Herald juga tidak akan tergoda.” Bianca tidak akan mungkin berpikiran buruk tentang Elora, meski Elora primadona disini, menjadi wanita nomor satu di rumah bordil ini Bianca tahu bahwa Elora tidak akan mungkin menggoda Herald, target Elora selalu laki laki tampan, muda dan berdompet tebal.

“Aku hanya menggoda mu saja, aku juga tahu tujuan Elora menemui Herald bukan untuk hal seperti itu melainkan untuk hal lain.” Max tertawa kecil, melirik sesekali ponselnya untuk mengecek apabila ada pesan lagi dari Elora.

“Hal lain itu apa?”

“Seperti yang ku katakan padamu sebelumnya, kau tidak perlu tahu.”

Ponsel Max kembali berdering, ada pesan masuk dari Elora. Yang mengatakan bahwa urusan Elora dengan Herald sudah selesai dan mereka bisa berangkat sekarang.

“Urusan Elora sudah selesai, aku tidak bisa menemani mu lebih lama lagi. Aku harus pergi dengan Elora ke suatu tempat.” Max bangkit dari posisi duduk nya, menepuk nepuk puncak kepala Bianca pelan sebelum ia benar benar pergi meninggalkan Bianca sendirian.

Bianca teringat dengan Herald, urusan Elora dengan Herald sudah selesai berarti ini waktu nya Bianca untuk menemui Herald.

Bianca turut turun dari kursi nya, melangkah kearah lorong sepi yang mengarahkannya ke ruang khusus VVIP. Tempat dimana Herald berada saat ini.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang