CHAPTER 26

80.4K 4.4K 128
                                    

Lucius termenung di kamarnya, ada hal yang benar-benar mengganggu pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucius termenung di kamarnya, ada hal yang benar-benar mengganggu pikirannya. Sejak Lucius melihat nama Herald di handphone Bianca, sejak saat Lucius mengetahui bahwa selain dirinya ada laki-laki yang rutin berhubungan dengan Bianca.

Membuat Lucius merasa tidak nyaman, ia merasa terganggu. Dan Lucius juga merasa membenci keberadaan Herald.

Semakin Lucius perhatikan, Herald semakin sering muncul. Seolah berperan penting dalam hidup Bianca, dan tentu saja hal tersebut semakin mendorong Lucius kearah ketidaksukaan terhadap Herald.

Lucius mulai memandang Herald sebagai penghalang atau hal yang membuat hidupnya menjadi sulit.

Seperti hari ini, Lucius benci dengan kedatangan Herald ke kampus dan menjemput Bianca. Lucius sudah bisa menebak bahwa hal itu akan membuat orang-orang menggunjingkan Bianca.

Dan jujur saja Lucius tidak ingin hal itu terjadi.

***

Mikayla dan Mikaelo pulang ke rumah bersama, mereka mendapati ibu mereka tengah terduduk di sofa dengan keadaan berantakan.

Niat awal Mikaelo dan Mikayla itu untuk segera masuk ke kamar tanpa memperdulikan Ibu mereka. Namun belum sempat mereka menaiki anak tangga, sang Ibu sudah lebih dahulu menyadari keberadaan mereka dan mendekat.

“Mikayla, Mikaelo! Papa kalian akan menceraikan Mama, kita tidak bisa diam saja. Papa akan membuang kita semua!” Feronica yang histeris itu menarik baju Mikayla dan Mikaelo.

“Mama sudah berusaha menemui Papa kalian tapi Papa kalian tidak mau melihat Mama. Mama mohon kepada kalian, temui Papa dan bujuk Papa untuk tidak menceraikan Mama.. jika Mama dan Papa bercerai maka kita semua akan hancur.”

Mikayla melepaskan paksa cengkraman Feronica pada baju yang Mikayla kenakan. “Percuma Ma, Papa tidak akan berubah pikiran.”

Feronica menggelengkan kepalanya, “Tidak sayang, Papa pasti akan mendengar permintaan kalian. Meski kalian bukan anak kandungnya, tapi Papa sudah bersama dengan kalian sejak kalian dalam kandungan Mama. Papa kalian bisa membenci Mama, tapi tidak dengan kalian. Jika kalian memohon, Papa pasti akan lul—”

“Aku bilang percuma Ma! Percuma!!” Teriak Mikayla, ia sudah tidak tahan lagi mendengar Feronica.

“Meski aku dan Mikaelo menangis dan memohon dibawah kaki Papa, Papa tidak akan membatalkan keinginannya untuk menceraikan Mama. Karena siang ini saja, aku ingin bicara kepada Papa tapi Papa justru mengabaikan ku! Mendorong diriku menjauh!”

Mikayla mengeluarkan keluh-kesahnya, ia masih teringat dengan apa yang terjadi diantara dirinya, sang Ayah dan juga Bianca.

Hatinya masih terasa sakit sekali saat Herald muncul namun bukan untuk dirinya, melainkan untuk Bianca. Yang jelas-jelas bukan siapa-siapa.

“Kau sudah bertemu dengan Papa mu?” Feronica terkejut, ia tidak tahu kalau hari ini Mikayla sudah berjumpa dengan Mikayla. Dan ia juga tidak menyangka bahwa Mikayla akan di tolak juga oleh Herald.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang