CHAPTER 22

91K 5K 140
                                    

“Sayang, aku bisa jelaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sayang, aku bisa jelaskan. Ini tidak seperti apa yang kau lihat.” Feronica panik bukan main, ia secara reflek mendorong William yang berada di atasnya hingga William jatuh terjungkal dari ranjang ke lantai.

Herald yang melihat hal itu berdecih, tidak seperti apa yang ia lihat? Mau bagaimana lagi Feronica berkelit? Jelas-jelas di depan mata Herald, Feronica dan William sama-sama telanjang.

Bukan hanya telanjang, mereka berdua saling bergumul satu sama lain. Desahan dan erangan yang Herald dengar sebelum membuka kamar ini adalah saksinya.

Feronica bangkit dari ranjang, ia menghampiri Herald dan menggenggam tangan Herald tanpa tahu malu. Berharap Herald percaya dengan perkataannya.

“Ini tidak seperti apa yang kau lihat Herald, aku.. aku diperkosa oleh William. Aku tidak tahu kenapa William tega melakukannya, dia datang kemari tiba-tiba dalam keadaan mabuk.” Feronica berbohong meski sudah ada bukti nyata di tubuhnya dan juga tubuh William.

Herald tertawa sinis, ia menepis tangan Feronica. “Diperkosa kau bilang? Jika kau diperkosa oleh William, kenapa ada bekas-bekas menjijikan itu di tubuh William? Kau mau bilang bahwa itu bukan perbuatan mu?”

Feronica masih saja tidak mau menerima kesalahannya sendiri, ia terus berkelit. Membuat Herald muak dengan air mata palsunya.

“Aku bersumpah Herald, William memaksa ku. Aku sudah berusaha untuk melawannya, William mengancam ku jika aku tidak menuruti kemauannya maka dia akan membunuh ku!”

William masih terduduk di lantai dengan kepala menunduk, ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Merasa tidak terima bahwa dirinya lah yang di kambing hitamkan oleh Feronica.

“Apa kau jadi bisu sekarang? Kau bisa teriak jika William memang memperkosa mu, anak-anak pasti akan mendengarnya dan membantu mu. Berhenti berkelit Feronica, aku sudah tahu semuanya. Aku sudah tahu perselingkuhan mu dengan William.”

Feronica menggelengkan kepalanya, ia masih saja enggan mengakui kesalahannya. Feronica semakin menangis untuk menarik simpati Herald, namun sayang hal tersebut tak berpengaruh apapun kepada Herald.

“Memang benar kami berselingkuh, lalu kau mau apa?!” William yang sebelumnya hanya diam menunduk, ia kini bangkit dan menatap Herald tajam. Bukannya merasa bersalah William justru menantang Herald.

“Apa yang kau katakan William, jangan mengada-ngada. Kau datang kemari dalam keadaan mabuk dan menyera—”

“Belum ada satu jam yang lalu kak. Belum ada satu jam yang lalu kau bilang kalau aku ini lebih baik dari pada Kak Herald. Dan kau bilang kau mencintai ku, sekarang kau justru berbalik menuduh ku setelah Kak Herald mengetahuinya?” Wajah William memerah menahan emosi terhadap Feronica yang masih mengelak, Feronica menggelengkan kepalanya kepada William. Bermaksud memberi kode agar jangan membeberkan semuanya.

“Ya, Kak Herald. Kami telah berselingkuh di belakang mu. Kenapa, kau merasa sakit hati setelah mengetahuinya?!” William tidak perduli lagi, biarkan saja Herald tahu semuanya. Kenapa juga harus takut kepada Herald, Herald harus menerima kenyataan pahit ini. Bahwa istrinya berselingkuh darinya.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang