Lucius hari ini pergi menemui Reinhard, selain untuk memberitahukan perihal keadaan Bianca yang kini tengah mengandung, hari ini Reinhard meminta Lucius datang untuk menunjukan suatu hal.
Reinhard bilang ini mengenai masa depan Lucius.
Mobil yang Lucius kendarai masuk ke area parkir khusus, di area parkir tersebut Lucius melihat mobil Reinhard telah terparkir rapih disana.
Kedatangan Lucius seperti biasa disambut hormat oleh para bawahan Reinhard, mereka semua tahu bahwa Lucius yang akan menjadi pemimpin mereka di masa depan.
"Selamat datang Tuan Lucius, Tuan Reinhard sudah menunggu di dalam." Jonas membukakan pintu untuk Lucius, mempersilahkan Lucius untuk masuk ke dalam ruangan Reinhard.
"Kau sudah datang." ujar Reinhard saat melihat Lucius yang masuk ke ruangannya, Lucius duduk di kursi sebrangnya.
Reinhard melihat Lucius yang terlihat senang, Reinhard sudah bisa menebak apa hal yang membuat Lucius terlihat senang. Sudah pasti tentang calon anaknya.
"Kau terlihat senang." Reinhard berpura-pura ia tidak tahu.
Lucius menganggukkan kepalanya, "Ya.. aku memang sedang sangat senang saat ini. Bianca, dia sedang mengandung anak ku. Aku akan menjadi seorang Ayah."
"Kau yakin itu anak mu?" tanya Reinhard kepada Lucius, Reinhard bisa melihat raut wajah Lucius berubah seketika. Senyum Lucius luntur setelah mendengar pertanyaannya.
"Tentu saja anak yang Bianca kandung itu adalah anak ku, apa Papa pikir aku akan membiarkan laki-laki lain? Herald terbaring dirumah sakit bukan tanpa alasan." Tatapan Lucius menajam, ia tidak perduli bahwa lawan bicaranya itu adalah Reinhard. Yang pasti Lucius tidak terima dengan pertanyaan konyol dari Reinhard.
Sudut bibir Reinhard terangkat membentuk senyuman kecil, "Baiklah kalau begitu. Tugas mu berarti semakin bertambah. Kau harus bisa menjaga calon anak mu dan juga Bianca, karena musuh ku jugalah musuh mu. Mereka akan mengincar orang-orang terdekat mu."
Lucius kembali menganggukkan kepalanya, tentu saja Lucius akan menjaga calon anaknya dan juga Bianca. Tanpa suruhan dari Reinhard pun Lucius akan melakukannya.
"Dan ada satu hal lagi yang ingin ku bicarakan dengan mu." Reinhard sempat terdiam sejenak, ia memandang wajah putranya itu.
"Sepertinya ini sudah saatnya aku untuk pensiun." ucap Reinhard pelan, Lucius bisa melihat raut lelah di wajah Reinhard.
"Sudah saatnya untuk istirahat."
***
Herald baru saja diperbolehkan pulang dari rumah sakit, dalam perjalanan menuju rumah ia terus memikirkan hidupnya.
Bagaimana hidupnya yang seharusnya sempurna justru hancur berkeping-keping, tidak ada yang bisa ia dapatkan dari keserakahan.
Satu satunya tujuan Herald saat ini adalah mendapatkan maaf dari Bianca, Herald tidak bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang jika semua rasa bersalah dan beban masa lalu masih saja menghantuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secret [END]
RandomBianca punya rahasia besar yang ia sembunyikan rapat rapat, ini mengenai pekerjaan nya sebagai wanita penghibur disalah satu rumah bordil. Sialnya salah satu pelanggan rumah bordil tersebut ternyata kakak tingkat Bianca di kampus Atau lebih tepatny...