CHAPTER 11

150K 6.2K 129
                                    

Bianca terbangun karena suara berisik dari handphone-nya, rasanya malas sekali untuk bergerak dari ranjang hanya untuk mengambil handphone-nya yang berada di dalam tas nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bianca terbangun karena suara berisik dari handphone-nya, rasanya malas sekali untuk bergerak dari ranjang hanya untuk mengambil handphone-nya yang berada di dalam tas nya itu.

Terlebih lagi pelukan hangat dari Lucius yang berbaring di belakangnya membuat Bianca semakin enggan untuk bergerak, tubuhnya juga terasa pegal semua.

Semalam dirinya dan juga Lucius menggila, seingat Bianca mereka baru selesai saat matahari baru terbit dan sekarang sudah pukul 12 siang.

Untungnya Bianca tidak punya kelas pagi hari ini, ia hanya punya satu kelas yang harus ia hadiri hari ini dan itu pukul 3 sore nanti.

Dering handphone Bianca berhenti tanpa Bianca repot-repot berniat untuk mengangkatnya, namun setelah handphone Bianca diam kini justru handphone Lucius lah yang berdering kencang.

Ponsel Lucius itu tergeletak di atas lemari nakas tepat di samping kepala Bianca.

“Lucius, ada yang menelepon mu.” Bianca menepuk nepuk tangan Lucius yang melingkar di pinggangnya, posisi Lucius kini sedang memeluknya dari belakang.

Bukannya bangun dan menjawab panggilan tersebut, Lucius justru menarik tubuh Bianca berbalik menghadapnya dan kembali memeluk Bianca dengan erat.

Hari ini mereka tidak seperti malam malam biasanya, biasanya setelah puas berhubungan intim mereka akan segera berpisah dan pergi ke tempat tinggal masing-masing ataupun kalau mereka menginap di hotel bersama, mereka tidak pernah sampai berpelukan begini. Ini pertama kalinya.

“Kau tidak punya kelas pagi?” tanya Bianca kepada Lucius yang masih saja memeluknya, bahkan sekarang Lucius tanpa segan membenamkan wajahnya di dada Bianca.

“Tidak usah kau pikirkan, tidurlah. Apa kau tidak lelah?” Lucius memposisikan dirinya senyaman mungkin, masih sambil memeluk Bianca. Tubuh telanjang mereka berdua seolah bukan masalah bagi Lucius.

Bianca terdiam, ia merasa lelah tentu saja. Kalau pun Lucius punya kelas pagi hari ini, itu bukan urusan Bianca. Bianca tidak perlu pusing pusing memikirkannya.

Bianca kembali memejamkan matanya, berusaha untuk melanjutkan tidurnya kembali. Lucius menarik Bianca semakin mendekat dalam pelukannya hingga kening Bianca tersentuh dada bidang Lucius.

Nafas mereka berdua teratur, keduanya tenggelam dalam mimpi mereka masing-masing.

***

Evelyn menatap kesal layar handphone-nya, untuk yang kesekian kalinya panggilan nya tidak di jawab oleh Lucius.

Sejak semalam Evelyn sudah berkali-kali menghubungi Lucius namun tak ada hasil.

Padahal semalam mereka sudah berjanji akan berangkat ke kampus bersama-sama karena hari ini adalah hari pertama Evelyn setelah mengambil cuti kuliah.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang