CHAPTER 20

109K 5.5K 110
                                    

Lucius tengah memeluk Bianca dari belakang saat suara handphone Bianca berdering, mengganggu waktu istirahat mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucius tengah memeluk Bianca dari belakang saat suara handphone Bianca berdering, mengganggu waktu istirahat mereka.

“Kau tidak ingin mengangkatnya?” tanya Lucius berbisik di dekat telinga Bianca.

Dengan lemah Bianca menggelengkan kepalanya, “Aku tidak punya tenaga untuk mengambil handphone ku dari dalam tas.”

Bianca masih enggan bergerak, masih tetap pada posisinya berbaring miring di ranjang. Seluruh tubuhnya terasa seolah tak bertulang, Bianca benar-benar kehabisan tenaga.

“Kau ingin aku mengangkatnya untuk mu?” tawar Lucius sembari melepaskan pelukan nya pada Bianca, Bianca kembali menggelengkan kepalanya bermaksud menolak.

Lucius tidak perlu repot-repot mengangkat panggilan tersebut, yang ada jika Lucius mengangkatnya dan orang yang seharusnya tidak boleh mendengar suara Lucius justru mendengarnya bisa timbul masalah baru nantinya.

“Biarkan saja.” Bianca kembali memejamkan matanya, ia benar-benar lelah dan butuh waktu untuk istirahat. persetan dengan orang yang meneleponnya, jika itu hal penting Bianca bisa meneleponnya balik nanti.

***

Madame mengerutkan keningnya tidak senang, lantaran panggilannya tidak di angkat oleh Bianca. Madame merasa Bianca menjadi semakin berani hanya karena Herald berada di pihaknya.

Perhatian Madame kini beralih pada Herald yang duduk di hadapannya, “Semuanya karena dirimu, kalau saja kau tidak memberi wanita tidak tahu diri itu kebebasan ia tidak akan jadi keras kepala seperti ini. Sekarang ia mengabaikan ku, jelas-jelas kontraknya dengan ku masih berlaku tapi ia sudah berani tidak pulang kemari. Ini bukan pertama kalinya dia melakukan ini Herald.”

Madame menatap Herald dengan tatapan seriusnya, “Kau seharusnya tahu Herald, bahwa menolong Bianca adalah hal paling tidak berguna yang pernah kau lakukan. Kau menolong dengan alasan agar hidup wanita itu tidak hancur, apa setelah ia lepas dari tempat ini kau bisa menjamin hidupnya akan lebih baik? Dia akan hidup dengan benar atau semakin menjadi-jadi di luar sana. Kau tidak bisa terus mengawasinya karena kau bukan Ayahnya.”

Herald terdiam, sebenarnya apa yang Madame katakan ada benarnya. Namun Herald tahu tindakannya tidak mungkin tidak berguna.

“Bianca menjadi seperti ini hanya karena aku menolaknya, Bianca hanya ingin menunjukan protes kepada ku. Dan saat ia tahu bahwa tindakannya tidak berpengaruh apapun padaku, dia pasti akan berhenti. Bianca tidak sebodoh itu, dia sudah sejak lama ingin pergi dari tempat ini karena ia benci melayani laki-laki hidung belang.”

Madame terkekeh mendengar perkataan Herald, “Nampaknya kau terlalu meremehkan wanita itu.”

***

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang