CHAPTER 34

70.1K 4.4K 90
                                    

Saat Lucius membuka matanya Bianca sudah tidak ada disebelahnya lagi, sisi bagian ranjang yang menjadi tempat Bianca berbaring semalam telah kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Lucius membuka matanya Bianca sudah tidak ada disebelahnya lagi, sisi bagian ranjang yang menjadi tempat Bianca berbaring semalam telah kosong.

Lucius bangkit dari posisi tidurnya, ia duduk bersandar pada kepala ranjang. Lucius berdecak kesal karena Bianca pergi begitu saja tanpa kata, Lucius pikir seharusnya Bianca membangunkannya sebelum pergi.

***

Feronica bangun pagi-pagi sekali, ia menyiapkan makanan kesukaan Herald sejak dini hari. Bermaksud mengambil hati Herald melalui tindakannya itu.

Dengan senyum mengembang Feronica menata makanan yang telah ia masak ke atas meja makan.

Sebentar lagi Herald akan keluar dari kamarnya, Feronica segera merapihkan pakaiannya. Bersiap menyapa Herald saat Herald keluar dari kamarnya.

Benar perhitungan Feronica, saat itu juga Herald keluar dari kamarnya. Dengan jas kerjanya seperti biasa.

Feronica segera menghampiri Herald, ia tidak boleh membiarkan Herald pergi bekerja begitu saja. Herald harus memakan makanan yang sudah ia buat.

"Herald.." Feronica berdiri tepat dihadapan Herald, ia menghalangi Herald yang hendak melangkah pergi.

"Ada apa lagi ini Feronica?" Herald berdecak, ia malas memulai pertengkaran pagi-pagi begini. Semalam saja ia sudah kurang tidur karena banyak pikiran. Herald benar-benar tidak ingin mengawali harinya dengan bertengkar.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk mengganggu mu. Aku hanya ingin mengajak mu sarapan. Aku sudah memasak makanan kesukaan mu Herald." Feronica dengan senyum lebarnya menunjuk kearah meja makan, dimana makanan yang telah Feronica masak tersusun rapih disana.

"Hentikan ini semua Feronica, berhenti bermain peran keluarga. Keluarga kita sudah hancur. Jika kau melakukan ini semua hanya untuk mendapatkan maaf dariku, aku sudah memaafkan mu. Tapi kita tidak bisa kembali seperti dulu." Herald menatap Feronica dengan tatapan putus asanya, Herald sudah tidak tahan harus berperan sebagai orang yang jahat disini dan Feronica serta anak-anaknya yang menjadi korban.

Padahal kenyataannya Herald lah korbannya disini.

"Tolong, sekali ini saja turuti keinginan ku. Aku ingin kita berpisah. Bawa anak mu pergi dari sini. Kita bisa memulai hidup baru kita masing-masing dan tidak perlu saling menyakiti lagi. Aku sudah lelah."

Feronica terdiam, ia pikir Herald akan tersentuh dengan niat baiknya kali ini. Namun sepertinya memang sudah benar-benar tidak ada lagi tempat bagi dirinya di hati Herald.

"Baiklah Herald, aku berjanji aku akan pergi. Maaf karena sudah keras kepala selama ini. Aku akan membawa Mikayla dan Mikaelo bersama ku. Kau tenang saja. Sekali lagi, maafkan aku."

***

Lucius turun dari ranjang, ia hendak mandi sebelum pergi dari hotel ini. Namun secarik kertas yang tergeletak di atas meja menarik perhatian Lucius.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang