“Ku perhatikan kau jadi lebih sering menghabiskan waktu diluar akhir-akhir ini.” Elora yang melihat kedatangan Bianca menyapa Bianca, menepuk-nepuk sofa di sebelahnya agar Bianca duduk disana.
“Tugas kuliah ku menumpuk.” jawab Bianca singkat, sudah jelas ia berbohong. Mana mungkin Bianca bicara jujur bahwa akhir-akhir ini Bianca menghabiskan waktunya dengan seniornya di kampus untuk melarikan diri dari rasa sakit atas penolakan Herald terhadap dirinya.
Elora menganggukkan kepalanya mengerti, “Ah.. aku lupa mengatakannya, aku ingin memberitahu mu sejak beberapa hari yang lalu namun aku tidak bertemu dengan mu jadi aku akan memberitahunya sekarang.”
“Tentang apa?” alis Bianca terangkat, dalam hati Bianca sudah bisa menebak bahwa apa yang Elora sampaikan pasti ada sangkut pautnya dengan Herald.
“Beberapa hari lalu aku melihat Herald masuk ke ruangan Madame, mereka berbincang serius disana. Tapi ku tebak mereka pasti membicarakan mu, mungkin soal kontrak kerja mu. Kontrak mu dengan Madame tidak lama lagi akan berakhir bukan?”
Bianca menganggukkan kepalanya, jika dihitung-hitung kontraknya dengan Madame hanya sekitar 2 bulan setengah lagi.
Setelah itu Bianca baru akan punya kuasa untuk pergi sepenuhnya dari tempat ini.
Namun Bianca mengingat perdebatannya dengan Herald di hari sebelumnya, karena amarah Bianca meminta Herald untuk berhenti membantunya mungkin pertemuan Herald dengan Madame yang Elora sebutkan itu karena Herald ingin berhenti menjamin Bianca.
Dan meminta uangnya di kembalikan.
“Mungkin mereka bertemu karena Herald ingin uangnya kembali. Saat kami bertengkar sebelumnya aku meminta Herald untuk berhenti membantu ku, mungkin sekarang ia sudah sadar bahwa dirinya hanya akan rugi membantu wanita seperti ku.”
Elora berdecak mendengar perkataan Bianca, Elora tahu apa yang ada dipikiran Bianca. Bianca seolah-olah ingin membuat bahwa Herald penjahat disini sehingga Bianca punya alasan untuk membencinya dan melupakan rasa cintanya.
“Kau tahu betul bahwa Herald bukan orang seperti itu Bianca..”
Bianca memejamkan matanya, entahlah ia tidak tahu harus bagaimana lagi.
“Kemarin ku lihat saat Madame keluar setelah berbincang dengan Herald, wajah Madame terlihat kacau. Kalau memang Herald ingin uangnya kembali pasti Madame akan dengan senang hati melakukannya karena sejak awal Madame tidak ingin melepaskan mu. Tapi melihat dari ekspresi Madame hari itu, sudah pasti Herald pasti meminta Madame untuk mengakhiri kontrak lebih cepat.” ujar Elora menjelaskan.
Bianca mengusap wajahnya kasar, jika memang itu yang menjadi tujuan Herald. Bianca semakin sulit untuk melupakan perasaannya kepada Herald, yang ada dirinya hanya semakin jatuh hati akan kebaikan Herald.
Seandainya saja Herald tidak beristri, pasti Herald tidak akan menolak Bianca.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secret [END]
RandomBianca punya rahasia besar yang ia sembunyikan rapat rapat, ini mengenai pekerjaan nya sebagai wanita penghibur disalah satu rumah bordil. Sialnya salah satu pelanggan rumah bordil tersebut ternyata kakak tingkat Bianca di kampus Atau lebih tepatny...