Bianca merogoh ponsel nya dari dalam tas, terdapat panggilan tak terjawab dan juga pesan masuk yang belum Bianca baca. Itu semua karena Bianca terlalu sibuk dengan Lucius sampai sampai ia tidak mendengar suara dering ponsel nya sendiri.
Panggilan tidak terjawab tersebut adalah panggilan dari seseorang yang memang sudah beberapa hari ini Bianca tunggu-tunggu, sialnya karena Lucius, Bianca menjadi melewatkan panggilan tersebut.
“Sial, seandainya saja aku tidak terlalu terbawa suasana pasti aku akan mendengar dering panggilan nya.” rutuk Bianca kepada dirinya sendiri, sekarang ia tidak bisa menelepon balik orang yang menelepon nya, Bianca tidak bisa sembarangan melakukan hal tersebut.
Mau tidak mau Bianca hanya bisa menunggu, menunggu sampai ia ditelepon kembali, dan Bianca harap ia tidak melewatkannya lagi.
***
Lucius, laki laki itu tengah menonton video porno dirinya dengan Bianca yang sengaja ia rekam secara diam-diam.
Memastikan bahwa rekaman nya bagus dan mendapatkan wajah Bianca dengan jelas sehingga Lucius bisa menggunakan video tersebut sebagai alat untuk mengancam Bianca.
Duduk sendirian di kamarnya sembari menonton video tersebut dengan earphone membuat nafas Lucius mulai memburu, terlebih lagi desahan desahan Bianca yang terdengar dari earphone tersebut membuat bulu kuduk Lucius berdiri karena gairah nya.
“Shit!” maki Lucius kepada dirinya sendiri saat ia menunduk ke bawah dan mendapati bagian bawahnya sudah menegang hanya karena menonton video tersebut.
***
Bianca dan teman nya Mikayla berjalan keluar dari kelas mereka yang baru saja selesai.
“Bianca, kau sudah tidak ada kelas lagi bukan? Ayo ikut aku ke lapangan basket, hari ini Mikaelo ikut pertandingan. Kau sudah berjanji bukan akan menonton nya jika kau sudah selesai kuliah.”
Bianca teringat dengan janji yang ia buat dengan saudara kembar Mikayla itu, hampir saja Bianca pulang tanpa menepati janji nya.
Sebenarnya Bianca tidak benar benar berjanji dengan Mikaelo, Mikaelo saja yang memaksa Bianca untuk berjanji akan datang.
“Tapi bukan kah pertandingan nya sudah selesai?” Bianca melirik jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore.
“Belum, ayo kita kesana sebelum pertandingan nya benar benar berakhir. Kau tahu sendiri jika aku tidak berhasil membawa mu kesana Mikaelo akan mengomeli ku habis-habisan.” Mikayla menarik tangan Bianca untuk mengikuti dirinya, masih sempat. Setidaknya Mikayla bisa setor wajah Bianca ke depan mata Mikaelo sehingga Mikaelo tidak akan mengganggu nya nanti.
Sesampainya di lapangan basket indoor tersebut, Mikayla dan Bianca mendapati bahwa pertandingan basket baru saja selesai. Beberapa orang bersorak senang karena tim yang mereka dukung menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Secret [END]
AcakBianca punya rahasia besar yang ia sembunyikan rapat rapat, ini mengenai pekerjaan nya sebagai wanita penghibur disalah satu rumah bordil. Sialnya salah satu pelanggan rumah bordil tersebut ternyata kakak tingkat Bianca di kampus Atau lebih tepatny...