CHAPTER 55

59.4K 4.9K 318
                                    

Keadaan Herald belum membaik, ia masih sulit menggerakkan tubuhnya sesuka hatinya namun Herald tetap berusaha untuk sembuh lebih cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan Herald belum membaik, ia masih sulit menggerakkan tubuhnya sesuka hatinya namun Herald tetap berusaha untuk sembuh lebih cepat.

Herald ingin menemui Bianca dan meminta maaf, ia rela berlutut dan memohon maaf kepada Bianca. Meski Herald tahu ia tidak akan dimaafkan namun setidaknya Herald ingin berusaha.

Sebenarnya Herald sempat putus harapan dan ingin mati saja rasanya, ia menyayangkan dirinya yang tidak tewas saat kecelakaan. Namun setelah dipikir-pikir, pasti ada alasan dibalik selamatnya dirinya dari kecelakaan tersebut.

Ia tidak boleh mati begitu saja, ia tidak boleh mati dengan mudahnya sebelum ia menebus dosa-dosanya kepada Bianca.

Herald belum termaafkan, ia tidak boleh mati. Mati terlalu mewah untuk penjahat sepertinya.

***

Carolina terbangun tanpa ada Bianca disampingnya, padahal semalam seingatnya Bianca tidur tepat berada disampingnya, dalam pelukan Carolina. Setelah mereka berdua bicara panjang lebar hingga mengantuk.

Kaki Carolina melangkah keluar dari kamar, melangkah menuju kamar putranya. Lucius.

Carolina menghela nafas berat saat melihat Bianca ternyata benar-benar ada di kamar Lucius.

Sudah dapat Carolina tebak bahwa semua ini pasti ulah Lucius, Lucius pasti memaksa Bianca untuk ke kamarnya. Atau parahnya Lucius dengan seenaknya menggendong Bianca yang tertidur pulas ke kamarnya hanya untuk bisa tidur bersama dengan Bianca.

Meski begitu Carolina tidak mengganggu tidur Lucius dan Bianca, Carolina kembali menutup pintu dan membiarkan mereka tidur lebih lama lagi.

***

Bianca bangun terlebih dahulu dibandingkan dengan Lucius, Lucius masih terlelap saat Bianca membuka mata.

Hal yang pertama kali Bianca lihat saat ia membuka mata adalah wajah Lucius, wajah Lucius saat terlelap dalam tidurnya.

Lama Bianca terdiam sembari memandangi wajah Lucius, ini bukan pertama kalinya Bianca bangun dan memperhatikan wajah Lucius saat tidur namun kali ini Bianca merasa ada perasaan berbeda dari biasanya.

Bianca akui bahwa Lucius itu tampan, bukan. Lucius itu sangat tampan. Mungkin karena gen dari orang tuanya yang juga sangat bagus. Reinhard meskipun kejam, Reinhard tetaplah tampan. Bahkan meski ia sudah tua dengan beberapa garis keriput di wajahnya. Bianca masih bisa melihat bahwa Reinhard itu tampan dan ketampanannya itu menurun pada Lucius.

Bianca juga teringat dengan perbincangannya dengan Carolina semalam, perbincangan mengenai Lucius.

Carolina mengatakan bahwa Lucius dan Reinhard itu mirip sekali, bahkan sifat mereka. Hanya saja Carolina bilang bahwa Lucius masih bisa diajak bicara sedangkan Reinhard. Jika ia sudah berada pada satu keputusan tidak akan ada yang bisa merubahnya. Jika Reinhard mengatakan A maka semuanya harus berjalan dengan apa yang ia katakan. Itu harga mati, Reinhard sekeras kepala itu.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang