27.) PENGHANCUR

434 20 0
                                    

Hanya karena satu perempuan itu kakak rela buat aku terluka? Memang ya cinta itu bisa menghancurkan segalanya termasuk hubungan kakak adik_ Geby Arnetha

Tidak ada obrolan antara Geby dan Panji. Mereka saling diam, tapi mata Panji tidak berhenti melirik kearah Geby. Geby sedikit menggeser bangkunya menjauh dari Panji.

"Geb mau tuker tempat?" Tanya Awan yang melihat Geby tidak nyaman

"Iya" jawab Geby. Mereka sudah bertukar tempat, Awan berada di sebelah Panji dan Geby disebelah Satya.

***
Kringgg!!! Kringgg!!! Kringgg!!! Bel pulang sudah berbunyi.

"Geb kita duluan yahh" ucap Sherly mewakili teman-temanny

"Iya" jawab Geby.

Geby berjalan ke lapangan, dia sudah ditunggu oleh timnya. Geby sudah mengambil posisinya, mata Geby terpaku pada seseorang yang duduk dipojok lapangan, orang itu Alvaro.

Bola sudah dilempar untuk Geby, tapi matanya masih memperhatikan Alvaro, sehingga bola itu mengenai kepalanya.

"GEB FOKUS DONG!!" Teriak Echa dari sudut lapangan posisinya.

"Ehh... Iya sorry sorry" ucap Geby, mereka latihan dengan sungguh-sungguh langit sudah berubah warna, Geby menyudahi latihan ini.

"Udah cukup latihan kita hari ini... Kalian boleh pulang" ucap Geby. Geby mengambil tasnya yang ada dibangku panjang penonton basket. Alvaro menghampiri Geby,memberikannya sebotol air dan diterima oleh Geby. Geby meminumnya hingga setengah botol.

"Kok lo nunggu gue?" Tanya Geby, mengusap keringat yang ada di keningnya.

"Gak papa... Emang gak boleh?" Balas Alvaro

"Lo tuh mbuat gue jadi gak fokus" kata Geby melirik Alvaro. Mereka mengobrol sambil berjalan ke parkiran.

"Lo aja yang grogi lihat gue" balas Alvaro tersenyum, Geby juga ikut tersenyum

"Panji duduk disebelah lo?"

"Iya, lo cemburu?" Tebak Geby

"Gak, biasa aja" elak Alvaro

"Iya udah" Geby masuk kedalam mobil

"Hati-hati" kata Alvaro

Geby meninggalkan area sekolah diikuti Alvaro dari belakang. Alvaro mengantar Geby sampai depan gerbang setelah itu pergi. Geby masuk kedalam rumah. Ada perempuan duduk di ruang tamu dari belakang, dengan rambut di gerai, memakai dress bewarna merah maron, berkulit putih. Geby merasa kenal dengan bentuk tubuh perempuan itu. Geby melewati Lucky dan Perempuan itu, Geby melirik kearah perempuan itu dan benar tebakannya. Geby kenal orang itu. Mungkin perempuan itu kaget melihat Geby ada disini.

"Geb!" Panggil Lucky, Geby berhenti namun tidak menoleh.

"Gak mau kenalan dulu sama kakak ipar lo" kata Lucky

"Gak sudi" kata Geby melanjutkan berjalan menaiki anak tangga. Lucky berdiri menyusul Geby, menarik tangan Geby dari belakang, membuat Geby berbalik arah.

"Lo tadi bicara apa?!" Tanya Lucky, marah

"Gue gak sudi punya kakak ipar kaya DIA" Geby menekan kata 'DIA'  dan melihat kebawah menatap perempuan itu dari atas, mungkin dia juga mendengar.

"Lo aja belum kenal dia!"

"Gue tau segalanya tentang dia daripada lo" Geby masih santai

"Tau apa lo tentang dia? Gue udah sebulan pacaran sama dia" emosi Lucky masih tertahan

GEBY✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang