Aku ada karena cinta dan kasih sayang kalian. Tapi mengapa setelah aku hadir kalian sama sekali tidak memberi cinta itu?_ Geby Arnetha
Bukan itu yang diharapkannya. Geby tidak menyangka jika keluarga yang ia punya pergi. Yang Geby mau cuma satu diberi kasih sayang orang tuanya, karena selama ini tidak ada cinta dan kasih sayang e dikehidupan Geby. Sebelum Alvaro datang dan membuktikannya.
Lucky bisa bilang seperti itu karena dia tidak pernah merasakan apa yang Geby rasakan. Dia dipenuhi kasih sayang semua orang, dikelilingi oleh cinta. Baru kali ini Lucky berbicara dengannya seperti itu, dia terdengar marah.
"Kalian dimana?" Tanya Geby. Air mata itu turun dengan deras, membasahi pipi Geby.
"Mau apa lagi lo nyari kita? Bukannya lo bisa hidup sendiri. Masalah uang? Gampang nanti gue kirim. Kalau lo belum bisa berubah jangan harap kita bakalan balik lagi. Puas puasin main, pulang pagi, mabok juga. Itu kan yang lo suka" lagi-lagi perkataan Lucky berhasil menusuk hatinya dengan duri tajam.
"Bang. Gue gak mau uang! Gue mau kita kumpul lagi. Iya gue tau gue salah. Tapi jangan kaya gini" ujar Geby.
"Gue juga gak mau kaya gini Geb! Tapi ini semua salah lo!" Ucap Lucky dengan nada penuh penekanan. Lalu dia memutus panggilan itu sepihak.
Masalah apa lagi ini. Satu masalah selesai datang lagi masalah yang baru. Geby mencoba menelfon Lucky lagi tapi tidak bisa, sepertinya dia di block. Geby beralih menelfon yang lain namun sama saja.
Geby berteriak, dia melempar semua yang ada dimeja, membanting semua barang-barangnya. Membuang semua foto-foto didindingnya kelantai sampaj pecah. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan, dia marah pada dirinya sendiri, benar semua perkataan Lucky padanya dia memang tidak tau diri.
Lampu dikamarnya pecah, membuat kamar Geby gelap, angin berhembus masuk lewat jendela, membuat kamar ini begitu dingin dan sunyi. Geby keluar dari kamarnya naik ke rooftop. Sesekali melihat kebawah. Dia menangis sejadi-jadinya disana. Hidupnya selalu diselimuti masalah, tidak ada ketenangan baginya.
Geby terduduk dibawah kedua kakinya dilipat, kepalanya ada diantara kedua kaki itu.
***
Gabriel sedang diatap rumahnya mengambil baju yang tertinggal disana, pandangannya kemana-mana sampai dia tertuju pada seseorang yang sedang duduk diatap rumahnya juga. Kepala Gabriel mendongak keatas, menyipitkan kedua matanya.
"Geby? Ngapain malam-malam disana?" Tanya Gabriel pada dirinya sendiri, dia masih berdiri disana memperhatikan Geby.
"Aku harus cepet-cepet kesana" ujar Gabriel panik, dia segera turun kebawah dan berlari keluar rumahnya menuju rumah Geby. Gabriel panik karena tadi dia melihat Geby yang menarik lampu Tumblr yang terpasang dipembatas.
Pintu rumah Geby tidak terkunci, Gabriel langsung masuk begitu saja. Namun terlebih dahulu izin pada pak Maman yang berjaga dipos kecil didepan gerbang. Gabriel berlari menuju lantai paling atas.
"GEBY LO GILA YA!!!" Teriak Gabriel. Mengehentikan aktivitas Geby.
"PERGI!" Bentak Geby.
"Gak! Cerita dulu kenapa!" Ujar Gabriel. Tubuh Geby melemas, dia terduduk dibawah. Diikuti Gabriel yang duduk disampingnya.
"Keluarga gue milih pergi dari rumah, mereka udah bosen sama gue! Dan sekarang kalau lo juga sama kaya mereka silahkan!" Ujar Geby, menatal Gabriel. Banyak luka yang bisa Gabriel lihat dimata Geby.
"Gue sama yang lain akan selalu ada buat lo Geb. Kita gak akan pernah ninggalin lo." Balas Gabriel, memeluk tubuh Geby erat, seraya memberinya kekuatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEBY✓[COMPLETED]
Fiksi RemajaGadis tomboy dengan paras cantik dan sikapnya yang cold gril serta bad gril menjadikannya pusat perhatian di SMK Jati Bangsa. Banyak yang berpendapat jika dia buruk namun ada banyak hal yang perlu dibanggakan dari dia salah satunya yaitu, dia ketua...