71. IKHLAS

283 15 0
                                    

Kita tidak boleh larut dalam kesedihan, karena banyak orang yang perlu kita buat bahagia. Jadi tersenyum lah_Geby Arnetha

"Terimakasih ya Varo, selama ini kamu sudah menjaga Geby, sampai-sampai kamu harus menginap disini" ujar Hadi

"Gapapa kok Om, Varo malah seneng bisa jaga Geby. Tapi Varo minta maaf Om, ini salah Varo. Andaikan waktu itu Varo gak ngabarin Geby mendadak pasti kejadiannya gak akan kaya gini" Ucap Alvaro. Lucky berdiri dia begitu muak dengan kata-kata Alvaro barusan.

"Lo udah bilang itu puluhan bahkan ratusan kali, ini telinga gue panas dengernya. Harus berapa kali gue bilang sama elo, kalau semua ini takdir, udah ditulis semua sama Allah" Ucap Lucky. Hadi menggangguk setuju dengan ucapan Lucky

"Kamu jangan nyalahin diri kamu sendiri, benar kata Lucky. Ini takdir... Oh iya saya mau tanya, cincin ditangan Geby dari kamu?"

"Iya Om, itu dari Varo" jawabnya

"Jadi ceritanya kamu udah ngelamar anak saya diem-diem?"

"Iya gitu Om" balas Alvaro, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Kapan mau diresmikan?" Tanya Hadi lagi.

"Ha? Belum tau Om, Varo tergantung Geby sama Om, Tante" ucap Alvaro.

"Oke"

"Rencananya kamu mau berangkat ke luar negri kapan?" Tanya Rina pada Alvaro

"Belum tau Tante, yang terpenting buat Varo, Geby sembuh dulu" ucapnya.

"Kamu begitu sayangnya ya dengan anak saya?"

"Banget Tan" balas Alvaro

"Lo sama Geby tuh sama. Sama-sama bucin" sahut Lucky

"Jodoh kali bang" balas Alvaro.

"Mau banget lo jari adik ipar gue?"

"Ya mau lah bang" balasnya

Maia pergi keluar dari ruangan, walaupun ramai namun dia merasa kesepian. Dia duduk di taman yang ada dirumah sakit sambil menangis. Bayangan tentang Galang selalu muncul dalam ingatan Maia, apa lagi saat dia melihat kondisi Galang sewaktu kecelakaan itu. Berlumur darah.

"Kenapa kamu ninggalin aku secepat ini kak, aku sayang sama kamu. Selamanya" ujarnya dalam isak tangis.

Alvaro datang, duduk disebelah Maia dengan tangan yang bertengger pada pundaknya.

"Gue yakin lo kuat Mai. Saat ini yang lo perlukan itu ikhlas, udah dua bulan berlalu tapi lo belum beranjak. Mau sampai kapan hem?" Ujar Alvaro, menasehati.

"Tapi aku sayang sama kak Galang. Buat aku ini hal berat kak, sama waktu aku kehilangan kedua orang tua ku... Hidup ku nggak adil ya, Tuhan udah ambil nyawa kedua orang tua aku, dan sekarang Tuhan ambil orang yang aku sayangi. Kenapa kak? Aku juga mau dikelilingi sama orang yang aku sayang sama kaya kak Geby, namun selalu berakhir tiada" ujar Maia. Dia merasa hidupnya paling sengsara di dunia.

"Hidup gak selamanya abadi Mai, dan perjalanan hidup kita udah diatur sama Tuhan. Sama seperti lo, gue saat ini. Suatu saat juga bakal pergi dari dunia. Semua sayang sama lo Mai, lihat keatas" ucap Alvaro. Dia mendongak pada langit diikuti oleh Maia

"Kedua orang tua lo, dan Galang lagi tersenyum disana kalau lo juga senyum" lanjutnya.

Maia menatap Alvaro dengan teduh, kemudian kembali mendongak "Tapi mereka jahat! Biarin aku hidup sendiri" kata Maia

"Jangan ngomong itu, lo gak sendiri, masih ada gue, Geby sama yang lain." Sanggah Alvaro.

"Coba sekarang lo senyum, dan jalanin hari-hari lo sama seperti biasanya. Lo kan calon adik gue, jadi harus kuat dong" ucap Alvaro

GEBY✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang