50. INGKAR

265 16 0
                                    

Ucapan dan janji manismu itu seperti penyakit diabetes. Walau yg ku pegang hanya setetes,tp tak kan ku biarkan menetes...maka tepatilah !!_Geby Arnetha

Mereka bercanda dan mengobrol hingga langit sudah merubah warnanya menjadi jingga, matahari bergerak turun ke arah barat. Tapi mereka tak menghiraukannya, malah masih asik bermain PS 4 dan kartu.

"Yahh... Besok kita udah berangkat magang nihh. Males bangett" ujar Salma, dengan nada malas.

"Iya mana lama banget lagi" sahut Karin

"Tapi enaknya pulang lebih awal" kata Gabriel, yang berada disamping Gibran.

"Paling juga jam dua" balas Awan.

"Dinikmati aja" ucap Satya, sedang mengocok kartu.

"Anjirr galfok gue" kata Reza terkekeh pelan.

"Pikiran lo" kata Satya menjitak kepala Reza.

"Udah mau maghrib, sholat berjamaah disini yok" ajak Gibran, mematikan PS nya.

"Iya ayo, gue yang jadi imam nya" kata Satya sudah berdiri diikuti yang lain. Kecuali Karin dan Sherly mereka sedang datang bulan. Mereka semua beragama Islam termasuk Alvaro dan ketiga temannya.

"Ambil wudhu nya dimana Geb?" Tanya Reza, yang tidak melihat ada kran diatas sana.

"Dikamar mandi lantai 2, besok gue pasang kran disini biar gampang kalau wudhu" ujar Geby, turun kebawah untuk mengambil air wudhu diikuti yang lain.

"Geb pinjem mukenah ya" kata Salma. Geby mengambilkannya didalam kamar.

***

Saat sudah selesai sholat, masing-masing berdoa begitu khusyuk, terutama Geby sampai meneteskan air matanya. Keempat cowok yang didepan menoleh ke kebelakang, dua cewek disebelahnya pun menatap Geby.

Saat Geby mengusap kedua tangannya ke wajahnya semuanya mengucapkan "Aminn..." Kata mereka. Geby terkejut dan tersenyum, merangkul dua sahabatnya itu.

"Kenapa nangis?" Tanya Gabriel.

"Gak papa" katanya pelan.

"Gue ada ide, gimana kalau disetiap rumah kalian harus ada mukenah sama alat sholat lainnya. Jadi kalian ninggalin alat sholat itu disana" ujar Geby, dibalas tatapan binggung dari mereka "Misalnya sekarang kalian tinggalin alat sholat kalian di rumah gue, jadi kalau kalian main sampai azan kan bisa sholat dulu disini. Terus gue juga punya kewajiban buat nyuci mukenah, sarung kalian" jelas Geby, semua mengngangguk paham dan menyetujui ide Geby.

"Ohhh, berarti dirumah gue harus ada alat sholat kalian, dirumah Salma juga ada. Gitu kan maksud lo?" Ucap Sherly

"Iyaa" kata Geby.

"Gimana kalau minggu besok kita kerumah Awan, sekalian bawa alat sholat" Gibran memberi masukan.

"Okee siappp" seru mereka.

"KAK GEBY! AYO MAKAN AJAK TEMEN-TEMENNYA SEKALIAN. CEPET DISURUH TANTE!!!!" teriak Maia dari bawah.

"Ayo makan dulu" ajak Geby.

GEBY✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang