69. MOMENTS

182 13 0
                                    

Dengkuran keras Dion mengusik lamunan Alvaro. Alvaro menatapnya tajam, lalu melemparkan bantal tepat pada wajah Dion, bukannya bangun dia malah memeluk bantal itu. Alvaro tidak bisa tidur jika Dion masih saja mendengkur seperti itu. Dia memutuskan untuk keluar dari kamar, dan duduk di sofa yang ada dilantai bawah, disana juga ada Geby.

"Kok gak tidur?" Tanya Alvaro.

"Rena kalau tidur menuhi tempat" jawab Geby.

"Kamu sendiri?" Tanya Geby

"Dion ngorok keras banget" jawab Alvaro. Geby terkekeh, dia membuka HP nya dan melihat waktu, menunjukan pukul setengah dua malam.

Alvaro memposisikan badannya untuk tidur, dengan kepala bertumpu pada paha Geby. Kenapa setiap Alvaro melakukan sesuatu dapat membuat jantungnya meledak.

Alvaro memejamkan matanya, Geby menatapnya, dia suka wajah Alvaro yang tenang seperti saat ini. Geby mengusap pipi kekasihnya lembut, sesekali dia memainkan rambutnya

"Udah gak marah sama aku?" Tanya Alvaro. Geby sedikit tersentak, karena dia pikir Alvaro sudah tertidur. Dia dengan cepat menghentikan tangannya yang tengah mengelus wajah Alvaro itu.

"Ha-em... Aku emang gak marah sama kamu" balas Geby. Tiba-tiba tangan Geby ditarik oleh Alvaro. Alvaro mencium tangan Geby berulang-ulang.

"Terus tadi kenapa?" Tanya Alvaro

"Gapapa sayang"
Alvaro menyamakan posisi duduk Geby, menyuruh Geby untuk bersender pada bahunya.

"Tidur, kamu pasti juga capek kan" ucap Alvaro, mengelus puncak kepala Geby, dan Geby merasakan nyaman akan hal itu sampai membuat dia tertidur. Alvaro tersenyum simpul, lalu mulai memejamkan matanya.

***

Pagi hari yang cerah, sinar matahari masuk melalui celah jendela, menembus korden. Membuat Geby terbangun dan membuka matanya, dia masih dalam dekapan hangat Alvaro. Tangannya meraba pipi Alvaro dengan lembut, dingin. Itu yang dirasakan Alvaro, dia membuka matanya.

Menatap Geby, dan mengambil tangannya, mengusap-usapkan telapak tangannya dengan dirinya sendiri, seraya memberi kehangatan untuk Geby.

"Kamu kedinginan ya?" Tanya Alvaro dengan suara khas orang bangun tidur, membuat jantung Geby bergetar sepagi ini.

"Enggak kok" jawab Geby

"Tangannya kok dingin?" Tanyanya lagi

"Tapi badan aku enggak"

Geby melepaskan tangannya dari Alvaro, saat itu juga mereka berdua merenggangkan otot mereka yang terasa pegal akibat tidur sambil duduk disofa. Sendi mereka berbunyi semua.

"Kamu pasti capek ya?" Tanya Geby pada Alvaro.

"Iya dikit" jawabnya.

Geby berjalan ke belakang Alvaro, memijit bahunya tanpa diminta.

"Peka banget sih kamu" kata Alvaro.

"Ya dong"

3 menit berlalu, Alvaro meminta Geby untuk menyudahi, karena dia juga tau Geby pasti juga capek.

"Gantian kamu" ucap Alvaro.

"Gak usah, aku mau mandi. Biar segar" ucap Geby menolak.

"Aku beruntung bisa miliki kamu" kata Alvaro

"Aku juga" balasnya. Alvaro mendekati Geby "Yaudah aku mandi dulu, kamu juga" ucapnya berlari kelantai atas, dan menengok lagi kebawah melihat Alvaro yang tersenyum.

***

Setelah semua bersih-bersih semua cewek berada di dapur untuk menyiapkan makanan untuk para lelaki, sekaligus belajar menjadi istri yang baik.

Makanan sudah siap mereka menghidangkan di meja panjang yang ada diruang makan. Dikarenakan perutnya sudah lapar mereka segera menyantap tanpa banyak bicara lagi.

Setelah itu mereka olahraga sebentar dihalaman belakang, entah itu untuk berenang atau hanya senam.

***

Hari-hari sudah berlalu tak terasa sudah seminggu mereka berlibur, dan hari ini waktunya mereka pulang.

HP Geby berdering, dia segera mengangkatnya. Panggilan dari Galang. Seminggu kemarin dia sama sekali tidak menghubungi Geby, karena Geby sudah berbicara padanya lebih dulu, jika tidak mau diganggu.

"Lo udah pulang?" Tanya Galang.

"Perjalanan" jawabnya

"Gue pengen ngajak lo ke pasar malem, lo maunya hari apa?" Ujar Galang, nampak bersemangat disebrang sana

"Emm... Rabu, gue bisa" jawabnya. Sudah lama juga dia tidak ke pasar malam, dia sangat ingin naik biang lala

"Oke Geb, sampai ketemu hari rabu" ucap Galang, mengakhiri telefonnya

Sedari tadi Alvaro mendengarkan obrolan Geby. "Galang? Kenapa?" Tanyanya

"Iya... Mau ngajak ke pasar malam hari Rabu" jawab Geby.

"Oh"

"Kamu marah?" Tanya Geby

"Enggak, biasa aja" jawab Alvaro santai. Geby memalingkan wajahnya, melihat pemandangan diluar mobil.

"Kenapa?" Tanya Alvaro

"Kenapa apanya?" Tanya balik Geby, dengan cuek

"Kamu marah?"

"Gak biasa aja" balas Geby, mengulang ucapan Alvaro barusan.

"Kalau ngambek jelek" ledek Alvaro, Geby menatapnya dengan tatapan sinis.

"Aku emang jelek! Yaudah sana cari yang lain" ucap Geby, kesal

"Beneran nih? Ntar aku sama yang lain kamu gila" goda Alvaro. Geby memukul lengan Alvaro kuat, setelah itu tersenyum dan bersender pada bahu Alvaro.

"Jangan lah!" Katanya. Alvaro tertawa dengan sikap Geby

"BUCIN TEROSS!!" teriak Reza, yang duduk depan Alvaro. Mereka menyewa karavan untuk liburan mereka, sekaligus supir, supaya mereka tidak capek.

"IRI BILANG BOS!" Balas Dion yang duduk disebelah Alvaro bersama Salma.

"Gue juga punya kale! Buat apa iri" ujar Reza.














Happy reading guyss... Part ini segini dulu yaww. Baca part selanjutnya, semoga kalian suka.

Jangan lupa vote and comment. Follow juga, biar kalian bisa tau setelah ini aku buat cerita apa lagi.

Maaf masih banyak typo yang bertebaran.

See you soon:*

Menuju ending

GEBY✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang