Geby pulang telat hari ini, karena tadi ada tugas kelompok yang harus dikerjakan dirumah Karin. Dia langsung masuk kedalam kamarnya untuk mandi, setelah itu turun ke ruang makan."Dari mana? Kok baru pulang?" Tanya Hadi. Geby duduk disebelah Lucky yang sedang menatapnya tajam.
"Tadi Geby ada tugas kelompok Pah" jawab Geby.
Maia langsung berdiri, dia belum menghabiskan makanannya. Entah mengapa kedatangan Geby disana membuat Maia tidak nafsu makan.
"Maia udah kenyang. Maia pamit keatas dulu ya Om, Tante, Oma" ucap Maia, sebelum meninggalkan meja makan dia melirik kearah Geby dengan tatapan marah.
"Lucky juga udah kenyang. Lucky sekalian mau pamit pergi dulu ya Pah, Mah, Oma" ucap Lukcy, juga ikut pergi dari sana. Geby menghembuskan nafas kasar. Dia tau jika Kakaknya masih marah dengannya, tapi Maia. Geby sama sekali tidak tau.
"Kok pada pergi, kan makannya belum habis semua" tanya Rina bingung, tidak seperti biasanya mereka seperti itu.
"Jangan bilang kamu juga mau pergi Geby" tebak Hadi.
"Geby udah gak laper" ucap Geby. Sebelum pergi dia mengambil es krim dari dalam lemari es.
Geby duduk di dibangku depan rumahnya, sambil memakan es krimnya. Lucky dan Maia bersamaan keluar dari rumah, sepertinya mereka akan pergi berdua. Dua orang itu melintas didepan Geby dengan raut dingin.
"Kalau ada masalah sini bilang! Biar gue tau salah gue dimana!" Ucap Geby berdiri dari duduknya. Dia tidak akan tahan jika orang terdekatnya menjauhinya tanpa sebuah alasan.
Lucky dan Maia menoleh kearah Geby. Geby membanting kotak es krim itu hingga berceceran dibawah. Dia melangkah ke depan, mendekati dua orang itu, untuk dimintai penjelasan.
"Salah gue apa?!" Tanya Geby sekali lagi. Menatap Lucky
"Lo tau sendiri kan kejadian tadi pagi, kenapa lo masih nanya!" Jawab Lucky. Geby beralih menatap Maia.
"Percuma Maia ngomong, kak Geby pasti gak akan ngerti" ucap Maia. Membuat kening Geby mengkerut penuh tanya.
"Kalau lo gak ngomong, gue gak akan tau salah gue dimana!" Ucap ulang Geby.
"Ayo kak, kita pergi" ucap Maia pada Lucky. Geby berdecak kesal.
***
Geby menunggu Maia didepan kamarnya, dia butuh penjelasan. Rasanya tidak enak jika serumah namun tak saling diam. Padahal Maia orang nya cerewet dan paling ceria dirumah ini.
Maia sudah sampai dirumah bersama Lucky. Geby melihatnya dari atas. Maia sudah berjalan naik keatas tangga. Dia melihat Geby dan mempercepat langkah kakinya, membuka pintu kamarnya diikuti Geby yang masuk kedalam kamar Maia.
"Kak ngapain masuk kedalam kamar aku?" Tanya Maia.
"Jawab pertanyaan gue yang tadi!" Paksa Geby, dia berdiri dipintu.
"Kak Geby kan tau, kalau aku suka sama kak Galang. Tapi kenapa kakak selalu merusak momen indah aku sama dia" ujar Maia. Geby masih belum paham.
"Maksud lo?" Tanya Geby
"Kakak selalu menganggu, disaat aku jalan berdua sama kak Galang, pasti ada telfon masuk dari kakak, dia lebih memilih kakak dari pada Maia. Asal kakak tau,Maia ditinggal sendiri dipinggir jalan. Kak Galang lebih milih nganter pulang kakak dari pada Maia" ujar Maia dengan lirih, dia menangis sesenggukan, membuat Geby kaget dan merasa bersalah.
"Apa aku harus jadi kak Geby biar kak Galang suka sama aku! Kakak jahat sama aku. Maia minta sehari aja jangan ganggu kak Galang kalau lagi sama Maia. Maia cemburu kakak kaya gitu, Maia pengen jadi kak Geby yang selalu jadi prioritas" lanjut Maia. Geby tertegun mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEBY✓[COMPLETED]
Teen FictionGadis tomboy dengan paras cantik dan sikapnya yang cold gril serta bad gril menjadikannya pusat perhatian di SMK Jati Bangsa. Banyak yang berpendapat jika dia buruk namun ada banyak hal yang perlu dibanggakan dari dia salah satunya yaitu, dia ketua...