Egois pernah membuatku kehilangan seseorang yang aku sayangi, dan aku tak akan pernah melihatnya lagi_Geby Arnetha.
Dia hanya hilang dari ceritamu bukan hidupmu
Makasih dan maaf untuk Galang
Malam ini Geby sudah bersiap pergi bersama Galang. Dan Galang sudah menunggu nya diluar.
"Pah, Mah... Geby ke pasar malam sama Galang ya" pamit Geby. Kebetulan dirumah hanya ada kedua orang tuanya, sedangkan Oma, Lucky dan Maia mereka sedang jalan-jalan bersama Veronica juga.
"Iya, hati-hati dijalan. Suruh Galang jangan ngebut bahaya" wanti Hadi
"Iya sayang, hati-hati ya" ucap Rina, mencium kening dan pipi Geby, begitu juga Hadi. Entah mengapa Geby merasa ada yang aneh, seketika jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Dengan langkah ragu dia menemui Galang.
"Lo gak bawa helm?" Tanya Galang, sebelum melajukan motornya
"Males, kalau harus kedalem ngambil lagi" ucap Geby.
"Yang penting lo pegangan gue aja" ucap Galang nyengir kuda
"Dih bacot, buruan" kata Geby, dia terlalu malas untuk meladeni Galang.
***
Pasar malam begitu ramai, sampai-sampai loket karcis setiap wahana permainan begitu ramai. Pandangan Geby tertuju pada wahan biang lala, dia menarik Galang untuk kesana.
"Naik ini" ucap Geby, begitu antusias dengan mata yang berbinar. Galang tersenyum dan mengelus puncak kepalanya.
Mereka naik, tapi Galang hanya diam saja, sambil menikmati wahana ini. Setelah itu Galang membelikan permen kapas bewarna merah muda untuk Geby.
"Lo gak beli Gal?" Tanya Geby, sambil memakan permen kapasnya.
"Enggak buat lo aja Geb" jawab Galang.
Geby menyuapi Galang permen kapas "Gue makan lo juga makan" ucapnya.
"Lo mau naik apa lagi?" Tanya Galang
"Giliran lo dong, masa gue terus" ucap Geby.
"Gue gak mau naik wahana, yang gue mau kita beli gelang coupele gimana?" Ujar Galang.
"Buat apa?"
"Biar lo gak lupa sama gue" balas Galang dengan candaan.
"Gak mungkin, kita akan bareng-bareng terus kan?"
HP Geby berdering, saat melihat nama yang terpampang dilayarnya membuat dia menarik senyum.
"Gal, lo beli dulu gelangnya gue tunggu di parkiran oke" ujar Geby, berlalu pergi meninggalkan Galang
"Geb, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Tapi kamu gak boleh marah, dan sedih" ucap Alvaro.
"Apa? Iya enggak" Geby sudah sangat ingin tau.
"Kamu masih inget kan, waktu kita di pantai dan aku pernah ngomong sesuatu sama kamu" ucap Alvaro, dia tidak tau harus bicara langsung atau basa-basi lebih dulu
"Kita itu di pantai enggak sekali dua kali loh, jadi aku gak tau ucapan kamu di pantai yang mana" balas Geby. Sambil menikmati permen kapas yang belum habis
"Aku belum siap ngomong ini sama kamu, tapi malam ini aku harus ngomong"
"Iya ngomong aja, aku penasaran"
"Malem ini aku harus ke Amerika Geb. Papa sama Mama yang nyuruh. Sekarang aku ada di bandara. Maaf aku baru bisa ngabarin kamu sekarang" ujar Alvaro. Geby terdiam sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEBY✓[COMPLETED]
Teen FictionGadis tomboy dengan paras cantik dan sikapnya yang cold gril serta bad gril menjadikannya pusat perhatian di SMK Jati Bangsa. Banyak yang berpendapat jika dia buruk namun ada banyak hal yang perlu dibanggakan dari dia salah satunya yaitu, dia ketua...