Jangan tunjukan rasa sakit mu didepan banya orang cukup kamu saja yang tau betapa lemahnya dirimu disaat sendirian_ Geby Arnetha
Setelah melakukan pemanasan , Pak Budi akan melakukan penilaian memasukan bola basket kedalam ring. Sambil menunggu giliran Geby duduk dibangku, dan melihat teman-temannya melakukan penilaian. Mata Geby juga melihat kearah Alvaro yang sedang melakukan penilaian, dalam waktu satu menit Alvaro dapat memasukan 15 bola basket, membuat Geby tambah kagum dengan Alvaro. Saat ini giliran Geby. 1 bola berhasil masuk, 2 bola, 3 bola dan tembakan keempat dia gagal Geby kembali melempar 4 bola, sampai 8 bola waktu sudah habis. Geby berhasil memasukan 8 bola kedalam ring.
Gabriel duduk ditempat Geby tadi, dan Alvaro duduk tidak jauh dari tempat Geby dan Gabriel.
"Geb, lo kenapa?" Tanya Gabriel
"Lihat, gue gak papa" jawab Geby meyakinkan
"Tapi kenapa hidung lo berdarah?"
"Gue kecapekan aja"
"Emm... Kalau lo kenapa-napa cerita sama kita ya!" Peringat Gabriel
"Iya"
"Jangan iya iya aja... Lo orangnya kan kurang terbuka sama kita, apa-apa lo simpen sendiri. Terus apa gunanya kita jadi sahabat lo!" Ucap Gabriel sedikit kesal dengan sifat sahabatnya ini yang selalu memendam masalahnya sendiri.
"Iya Biel" jawab Geby tersenyum tipis
Alvaro dari tadi mengamati Geby. Tanpa sengaja ada bola terlempar mengenai kepala Geby, tidak terlalu keras tapi darah kembali mengalir dari hidung Geby. Alvaro berdiri dan mendekati siapa yang sudah melempar mengenai pacarnya itu.
"LO YANG BENER KALAU MAIN!!!" Alvaro benar-benar marah. Orang yang tidak sengaja melempar itu teman sekelasnya sendiri
"Sorry Al gue gak bermaksud" ucap cowok itu.
Alvaro melihat Geby,dan saat tau hidungnya keluar darah Alvaro lari mendekati Geby. Geby menutupinya dengan tangan tapi nihil darah itu menetes mengenai kaos olahraganya. Teman-teman Geby berkrumun melihat apa yang terjadi pada Geby
"Geb lo kenapa?" Tanya Alvaro khawatir. Berjongkok dihadapan Geby.
"Gue gak papa" jawab Geby. Kepalanya terasa pusing, semua yang dihadapannya tampak berputar begitu cepat. Geby memegang kepalanya dengan kedua tangannya dengan kuat. Tanpa aba-aba Alvaro membopong Geby ke UKS. Teman-temannya mengikuti Alvaro. Dan semua orang yang ada di lapangan seperti bingung ada apa antara Geby dan Alvaro, dan sebagian lainnya sudah tau jika mereka berdua pacaran. Alvaro mendudukan Geby diatas kasur UKS
Gabriel memberikan tisu untuk mengelap darah Geby pada Alvaro. Alvaro mengelapnya lembut, Geby bisa lihat dari mata Alvaro terselip rasa khawatir. Tapi Geby malah menahan senyum dan tawanya. Membuat Alvaro dan teman-temannya mengernyit heran.
"Kok lo malah senyum sih Geb" tanya Gabriel heran dan cemas.
"Kok malah senyum sihh... Kita tuh khawatir sama lo Geb!" Tambah Salma.
Membuat tawa Geby terlepas, Alvaro berhenti untuk melihat tingkah pacarnya ini, benar-benar sulit ditebak. Bahkan disaat dia sedang sakit pun bisa tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEBY✓[COMPLETED]
JugendliteraturGadis tomboy dengan paras cantik dan sikapnya yang cold gril serta bad gril menjadikannya pusat perhatian di SMK Jati Bangsa. Banyak yang berpendapat jika dia buruk namun ada banyak hal yang perlu dibanggakan dari dia salah satunya yaitu, dia ketua...