54. DIKURUNG

221 18 0
                                    

Keinginan ku cuma satu, kalian bisa mengerti bagaimana perasaan ku _Geby Arnetha

Sekarang mata Geby terasa pedas, dan mengantuk, dikarenakan tidak tidur semalam. Dia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya dan menyegarkan matanya. Setelah selesai dia mencoba membuka pintu kamarnya tapi ternyata masih terkunci.

"BU MARNI!!!" panggil Geby, sambil menggedor-gedor pintu. Ada alasan mengapa Geby memanggil Bu Marni daripada kedua orang tuanya. Karena Bu Marni orang yang selalu menemaninya disaat sendiri, selalu menganggap Geby seperti anaknya sendiri dan selalu membantu Geby disaat dia dihukum orang tuanya, waktu kecil gara-gara membuat anak tetangga luka.

"BU!!!" Panggil lagi Geby.

"Berisik lo njing!" Balas Lucky dari luar.

"Bang bukain pintunya!" Ucap Geby, duduk bersender dipintu, sambil menunggu seseorang membukanya.

"Bukannya gue gak mau, tapi kan kuncinya ada di Papa mana gue berani ngambil" ucap Lucky.

"Gue laper banggggg!" Ujar Geby memanjangkan kata terakhir.

"Emm... Iya iya gue bilang Papa dulu".ucap Lucky, beranjak pergi dari tempatnya. Geby masih duduk ditempatnya dengan menekuk kedua kakinya.

CEKLEK!

Suara pintu terbuka, Geby berdiri menjauh dari pintu. Melihat Hadi yang menatapnya dingin. Tapi tak memperdulikan tatapannya itu, Geby keluar dari pintu melewati Hadi yang masih berdiri. Dia turun kebawah, duduk di ruang makan, melihat Bu Marni yang sedang menyiapkan sarapan.

"Eh... Non Geby udah bangun?" Ucap Bu Marni, tersenyum ke arah Geby.

"Hemm" balas Geby, memainkan buah jeruk yang ada dimeja bersama buah lain yang disajikan dimeja makan.

"Non... Bukannya Ibu lancang, tapi tadi pagi Ibu denger Tuan teriak-teriak kenapa?" Ujar Bu Marni dengan suara pelan.

"Semua lagi marah sama Geby bu. Gara-gara Geby pulang jam empat" jawab Geby. Bu Marni terkejut mendengarnya sampai-sampai piring yang dia bawa hampir terjatuh.

"Ya Allah. Non" kata Bu Marni.

"Kenapa? Ibu juga mau marah sama Geby" ucap Geby datar.

"Enggak, enggak non. Ibu gak marah. Wajar mereka marah karena non Geby ini kan anak gadis gak baik pulang malam" ujar Bu Marni. Geby mengangguk

"Hem... Sekarang Geby gak boleh keluar rumah Bu" ucap Geby, meletakan kepalanya diatas meja dengan tangan sebagai tumpuannya.

"Pasti peraturan baru buat non Geby gara-gara pulang pagi ya?" Tebak bu Marni, benar.

"Iya, sebenarnya gak masalah bu. Tapi hari ini kak Varo tanding basket. Gimana Geby mau keluar dari rumah, sementara semuanya ada dirumah"

"Coba non Geby minta izin baik-baik siapa tau dibolehkan keluar"

"Percuma bu, apalagi sekarang ada Oma" kata Geby kesal

"Maaf non Ibu juga enggak bisa mbantu" ucap Bu Marni

"Iya bu gak papa"

GEBY✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang