68. VILLA

217 13 4
                                    

Sesampainya di Villa mereka disuguhkan pemandangan yang indah. Hanya ada satu rumah disana, itu adalah rumah pengurus Villa ini. Saat masuk kedalam banyak lukisan dan hiasan yang membuat Villa ini menarik. Mereka berjalan-jalan mengelilingi villa besar ini untuk melihat-lihat fasilitas yang disediakan.

Gabriel bersama Gibran berada dihalaman belakang, ada kolam renang yang sangat luas disana dengan air yang jernih. Geby dengan Alvaro berada disamping villa, ada ayunan yang terbuat dari kayu, mereka berdua duduk disana sambil melihat-lihat area luar. Sementara yang lain asik memilih kamar

"GUYS KUMPUL!!!" teriak Reza dari dalam. Semua menuju sumber suara.

"Kenapa?" Tanya Gabriel.

"Milih kamar dulu biar bisa istirahat" ucap Reza.

"Villa lo gak angker kan Za?" Tanya Zalwa-pacar Satya. Mereka mengajak pacarnya masing-masing. Bukan karena apa loh ya...

"Sembarangan lo, enggak lah ini aman. Kemarin baru ada yang nyewa ini villa. Santai aja" ujar Reza

"Gue takut kalau sendiri" ucap Gabriel, memeluk tangan Gibran.

"Biel sama gue. Gue juga takut" ucap Karin.

"Nah gitu gue jadi gak takut" balas Gabriel senang.

"Gue sama Salma" ucap Sherly.

"Nana sama kak Zalwa ya" ucap Nana, dengan suara lucu nya.

"Okee"

"Terus Geby sama Rena?" Tanya Awan.

"Lo mau kan Geb sama gue?" Tanya Rena, dia juga takut kalau harus tidur sendiri.

"Hem" Balas Geby.

"Yang laki, mau sendiri apa berdua?" Tanya Reza pada kaum Adam

"Berdua-dua aja. Gue sama Satya" ucap Awan.

"Gibran sama gue" ucap Reza

"Gue ama Tito" kata Nino

"Gue sama Al" kata Dion.

"Yaudah sekarang bawa kopernya ke masing-masing kamar, yang mau istirahat ya istirahat dulu" ujar Reza.

Mereka menata barang bawaan di kamarnya. Untuk makanan mereka bawa ke dapur, banyak sekali makanan nya di dapur ada 20 kantong plastik dengan ukuran besar. Untuk minuman mereka taruh kedalam lemari es serta makanan seperti sosis, daging dan sayuran.

Geby mengistirahatkan tubuhnya keatas kasur besar untuk sesaat, badannya terasa pegal setelah perjalanan jauh. Untuk teman tidurnya-Rena dia berada di ruang tengah bersama Awan, Nana, Reza dan Dion. Yang lain istirahat.

Alvaro masih merapikan barang-barang nya, setelah itu duduk di didekat jendela. Dia sangat bingung, bingung bagaimana dia akan bicara pada Geby soal perginya dia ke luar negri untuk mengurus perusahaannya. Geby pasti akan sedih, secara dia perginya bukan seminggu, dua minggu. Masalahnya dia akan berada disana 5-7 tahun, karena dia juga akan kuliah.

Alvaro mengacak rambutnya frustasi. Terkadang dia bertanya, mengapa tidak mengurus perusahaan yang ada didalam negri? Berulang kali Alvaro bertanya pada Reno tapi jawabannya tetap saja.

***

Malam ini Alvaro mempunyai kejutan untuk Geby, dia akan memberikan sesuatu yang begitu berharga. Semua orang berkumpul di ruang tengah setelah selesai makan malam.

Alvaro menarik tangan Geby dan membawanya berdiri di tengah. "Geb, aku mau ngasih kamu sesuatu" ucapnya.

Pipi Geby sudah merona,malu. "Apa? Aku malu" bisiknya pelan, namun masih terdengar oleh yang lain.

GEBY✓[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang