Di lantai bawah semua orang sedang sibuk menyiapkan makanan, akan ada tamu spesial yang akan datang di rumah ini. Tapi, anak gadis yang tinggal disini masih tidur nyenyak di kasur hangat miliknya.Sesekali abangnya mengintip kegiatan Geby dengan cara membuka pintu kamar, setelah itu ditutup kembali. Kegiatan Geby tidak berubah dia masih saja tidur. Lucky hanya meyakinkan jika Geby belum bangun.
Lucky menuruni anak tangga, setelah sampai dilantai bawah dia menuju diruang keluarga.
"Adek kamu udah bangun?" Tanya Rina.
"Belum, tuh anak kayanya kebo deh Ma. Udah tiga kali Lucky intip dia, masih aja sama posisinya ga berubah." Ujar Lucky, heran dengan adiknya.
"Yaudah biarin aja. Nanti kan juga ada yang bangunin, dijamin langsung melek" ucap Hadi. Dia sangat mendukung kejutan kecil ini.
"Lucky ga bisa bayangin gimana nanti reaksinya"
"Mama juga"
Tak lama setelah mereka berbincang. Tamu yang ditunggu sudah datang, dan disambut dengan hangat. Lucky bersalaman ala pria kemudian memeluknya. Karena sudah lama sekali ia tidak berjumpa. Orang itu juga mencium tangan Hadi dan Rina dengan sopan. Tidak lupa senyumannya terlukis sejak datang sampai masuk kedalam rumah. Dia juga merasa rindu dengan semua orang yang ada dirumah ini.
"Gimana Om sama Tante kabarnya?" Tanyanya dengan suara berat.
"Alhamdulillah baik. Kamu sendiri gimana? Udah lama banget ya kita tidak bertemu" ucap Hadi.
"Alhamdulillah Varo juga baik. Iya ya Om"
Iya, orang itu adalah Alvaro Wijaya. Yang kedatangannya selalu ditunggu dirumah ini, terutama oleh Geby Arnetha.
"Gimana kabar lo bang?" Tanyanya
"Seperti yang lo lihat, gue baik" jawab Lucky.
Mata Alvaro seperti mencari-cari sosok yang ia ingin temui. Tapi dia tidak menemukannya.
"Nyari siapa lo ha?" Tanya Lucky, tersenyum.
"Geby bang" jawab Alvaro.
"Dia masih tidur noh dikamar"
Alvaro menggeleng-geleng kecil, mendengar jika gadisnya se siang ini masih tidur.
"Kamu mau ketemu sama Geby ya? Masuk aja ke kamarnya. Bangunin sekalian" ujar Rina, memberi izin pada Alvaro untuk masuk kedalam kamar putrinya.
Alvaro menoleh pada Hadi meminta persetujuan lewat tatapan matanya. Hadi mengangguk "silahkan, tapi awas jangan macam-macam" ucapnya, diakhiri kekehan.
Cowok itu tersenyum, mengangguk "Terimakasih om tante". Dia berjalan meninggalkan ruang keluarga dan naik keatas.
Sebelum masuk kedalam Alvaro mengatur nafasnya, jujur saja jantungnya sekarang berdegup kencang. Dia juga takut jika kekasihnya masih marah padanya. Dia memegang kenop pintu, membukanya dengan perlahan. Menampilkan seorang perempuan yang terbaring membelakanginya dengan selimut yang melekat pada badannya.
Apakah dia masih marah? Tanyanya dalam hati.
Cowok itu duduk disisi ranjang, tangannya bergerak mengelus bahu perempuan itu dengan lembut. Setelah sekian lama akhirnya dia bisa menyentuh perempuan yang selalu ia rindukan disana.
"Sayang" panggilnya pelan.
Perempuan itu bergerak menghadap pada Alvaro, matanya masih tertutup rapat. Sepertinya dia belum menyadari ada kehadiran seseorang disisinya
Alvaro melihat wajah Geby dengan lekat, tercetak senyum di bibirnya. Tidak ada yang berubah pada gadisnya hanya saja gadis itu bertambah cantik dimatanya. Alvaro menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Geby.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEBY✓[COMPLETED]
Fiksi RemajaGadis tomboy dengan paras cantik dan sikapnya yang cold gril serta bad gril menjadikannya pusat perhatian di SMK Jati Bangsa. Banyak yang berpendapat jika dia buruk namun ada banyak hal yang perlu dibanggakan dari dia salah satunya yaitu, dia ketua...