This is a work of fiction. Names, characters, and incidents are the products of the author’s imagination. No one allowed to bring this story to real life. THIS IS A WORK OF FICTION.
☆☆☆☆☆
Ialah Roseanne Wiyana, seorang gadis yang setia menemani malam si mahasiswa tukang perokok.
☆☆☆☆☆
Jahesa Adiningrat, pria berkepala dua yang senangnya merokok itu, selalu merasa bosan dengan kehidupannya.
Wajah tampan yang diwarisi dari kedua orangtua tak membuat lelaki itu merasa diuntungkan.
Malah, ia tak mendapat popularitas dari hal tersebut, sebab di dunia perkuliahan yang berisi orang - orang yang tengah mencari arti dari kehidupan, Jahesa malah justru ingin menghilang dari kehidupannya.
☆☆☆☆☆
Roseanne Wiyana, gadis SMA yang diberi julukan sebagai siswi tersayang dari pak kepala sekolah menengah atas negeri tujuh Surabaya itu memiliki rambut hitam legam yang selalu dibiarkan tergurai di siang hari. Parasnya tak dapat dipandang sebelah mata.
Tapi ketahuilah bahwa Roseanne Wiyana bukanlah tipe orang yang bergaul sesukanya. Gadis yang tak pernah tahu masa depannya hanya berharap ayah dan ibunha kembali bersatu meski perselingkuhan rasanya tak akan pernah lepas dari mereka berdua.
☆☆☆☆☆
Keduanya tak percaya dengan takdir. Hidup di tengah keluarga yang tak memperdulikan mereka membuat Jahesa dan Roseanne tak mau berurusan dengan semua yang bernama perasaan.
Sebab perasaan hanya menyebabkan mereka dianggap lemah.
Tetapi benda mati yang diciptakan Tuhan bernama rel kereta api yang tak pernah dipakai itu, menjadi saksi dimana perasaan yang tak mau diketahui itu, hinggap begitu saja pada hati Jahesa dan Roseanne.
Bagaimana respon mereka?
Pergi bersama gelapnya malam yang membutakan perasaan berdua?
