Di kelas X MIA1 terdengar suara ricuh. Bagaimana tidak jam pelajaran mereka kosong. Nisa yang sedari tadi hanya cemberut karena guru mata pelajaran tidak masuk. Semua orang di kelas bahagia sedangkan Nisa? Dia malah cemberut jika tidak belajar.
"Gue tau lo cemberut gitu karena tidak belajar kan? Astaga Nis, ini cuman satu pelajaran. Bagaimana kalau satu hari jamkos? Heran dah," heran Aisyah melihat tingkah sahabatnya itu yang tidak seperti lainnya. Beda sangat beda!
"Bagi aku satu pelajaran itu juga berharga Syah."
"Iya iya deh"
"Syah aku ke perpus dulu, bosan disini. Aku butuh ketenangan"
"Mau ngapain ke perpus? "
"Gunanya perpus apa sih syah? "
"Yee malah nanya balik, gue tau gunanya perpus itu, tempat dimana buku-buku tersusun rapi. Dan orang kesana mau membaca pastinya"
"Tuh kamu jawab sendiri"
"Nisa kalau itu gue juga tau kali!!! Tapi siapa tau kan lo mau lakuin hal yang lain. Misalnya tidur karena lo tadi ngomong butuh ketenangan"
"Aku mau nulis seperti biasa. Kamu mau ikut?" tawar Nisa sambil memperlihatkan buku yang selalu dia bawa
"Nggak jadi deh. Lo aja kesana, kalau gue ikut yang ada gue bosan lihat lo nulis terus"
"Kamu tidak ada niat gitu nulis kayak aku?"
"TIDAK! BUANG BUANG WAKTU" ucap Aisyah dengan penuh penekanan.
Aisyah bingung dengan sahabatnya yang satu ini, Nisa sangat tidak suka buang-buang waktu, apalagi untuk hal yang sepeleh. Tapi yang dilakukan Nisa bukannya adalah hal yang sangat sangat sepeleh. Bingung? Aisyah sangat bingung dengan sahabatnya ini. Entah sahabatnya ini, punya pemikiran darimana sih? Orang lain bilang tidak malah dia bilang iya. Tak ingin membuang waktunya. Nisa pun memilih untuk pergi setelah pamit ke Aisyah.
"Yasudah aku ke perpus dulu, assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Di perpus Nisa pun langsung memulai tulisannya. Menceritakan kisahnya, entah sampai kapan ia akan berhenti menulis. Baginya menulis sudah menjadi hobinya.
Disela-sela tulisan Nisa, bel istirahat sudah berbunyi. Namun Nisa lebih memilih melanjutkan tulisannya.
"Assalamu alaikum. Sibuk amat dek? " ucap seseorang kemudian duduk didepan Nisa
Nisa yang mendengar seseorang menyapanya seketika langsung terkejut. Pasalnya dia terlalu sibuk menulis sampai ia tidak sadar, seseorang menghampirinya.
"Kak Fahmi? Ngapain ke sini kak? " tanya Nisa
"Jawab dulu salamnya dek"
"Heheh wa..wa'alaikum salam."
"Makan dek, gue bawa nasgor dari kantin"
"Ini di perpus kak bukan dikantin. Perpus tempatnya membaca bukan makan"
"Ini waktunya jam istirahat bukan waktunya nulis," balas Fahmi juga
"Tapi kan ini di perpus kak, nggak mungkin aku makan disini"
"Tidak papa, yang penting makananya tidak jatuh di perpus. Menulis boleh saja, tapi ingat waktu juga. Kapan waktunya makan kapan waktunya nulis"
"Ehhh i-iya kak. Aku makan dulu, kak" ucap Nisa gagap sambil menutup bukunya dan beralih mengambil makanan yang di bawa oleh Fahmi
***
Di kantin
"Syah!! " panggil seseorang membuat Aisyah menoleh
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kehidupan Nisa
RomanceKisah kehidupan yang sangat rumit yang harus dijalani oleh seorang gadis remaja. Hanya karena suatu kesalahpahaman membuat kehidupan gadis itu berubah. . . Oke lebih lanjutnya silahkan baca di cerita. Dan semoga disuka yah, ini cerita pertamaku. Ma...