"Kok kakak baru muncul sekarang? "
"Kakak kuliah di luar negeri, kakak ke Jakarta cuman ambil cuti satu minggu"
'Kok tiba-tiba jadi akrab yah? Jangan tanya kenapa karena masing-masing dari mereka sudah menganggap saudaranya sendiri. Meskipun sih tadi bertengkar hebat 😂' Author
"Maaf soal tadi kk. Nisa tidak tau" ucap Nisa menundukkan kepalanya. Alwi yang ada di sampingnya yang sedang menyetir tersenyum
"Tidak pp, maaf juga kakak tadi bicara kasar"
'Ternyata kak Alwi orangnya lembut jadi ngk nyangka kalau yang tadi itu kak Alwi, heheh'
"Kamu sudah berapa hari di Jakarta?"
"Sebulan kk"
"Hah sebulan? Kamu ngk bohong kan sama kakak?"
Nisa menggeleng
"Astaga kok mama dan papa ngk ngomong sih sama aku!"
"Heheheheh" Nisa tertawa menutup mulutnya
"Kenapa ketawa? "
"Lucu aja nada bicara kakak kalau lagi marah.. Hehehe"
"Jadi kamu ngejek kakak nih. Rasain ini" ucap Alwi menggelitik pinggang Nisa dengan tangan kirinya
"Ahhh kak hhahaha sudahh hahahaha"
"Makanya jangan ejek kakak"
"Iyya kak janji ngk akan" ucap Nisa, perlahan tangan Alwi berhenti namun kata yang selanjutnya membuat Alwi gemas lagi
"Kalau ngk lupa heheh"
"Mau di gelitik lagi? "
"Ngk kak ngk.. Nisa nyerah"
"Yaudah kamu mau kemana dulu?"
"Terserah kakak, kan kakak yang ajak Nisa. Gimana sih kak? Hehe"
"Mau ke pantai?" perkataan Alwi berhasil membuat Nisa menoleh dan mendekatkan wajahnya.
"Kenapa natap kakak gitu amat? Jauhi muka kamu"
"Beneran kak? Ke pantai? Omo astaga"
"Iya beneran. Mau?"
"Mau kak mau banget. Nisa mau lihat yang namanya pantai seindah apa"
"Jadi kamu belum pernah melihat pantai? "
"Belum hehe"
"Yasudah kita ke pantai sekarang"
"Kok kesannya aku yang di temenin kak?"
"Hahah memang seperti itu. Kakak mau nemenin adik baru ku ini jalan-jalan"
"Makasih kak"
"Iya adik yang manja"
"Ehh kok manja? "
"Heheh baru sehari udah manja bagaimana kalau udah lama yah? "
"Ishhh kak jadi kehadiran Nisa mengganggu yah?"
"Ngk kok, kakak malah senang apalagi mama senang."
"Yasudah ayo turun"
"Kok turun? "
"Udah sampai, Nisa" ucap Alwi menyentuh kepala Nisa yang terbalut hijabnya.
"Ohh udah sampai toh" ucap Nisa membuka pintu mobil
Matanya langsung berbinar saat melihat pemandangan di depannya. Pantai yang sangat Indah di sore hari, angin yang sepoi-sepoi menerpa wajahnya. Nisa membalikkan badannya.
"Kak sering-sering yah antar Nisa ke sini"
"Iya Nisa. Tapi kakak ngk janji soalnya kan minggu depan kakak kembali ke luar negeri"
"Haishhh kakak mah gitu" ucap Nisa berjalan duluan sedangkan Alwi menggaruk tengkuknya yang tak gatal
Nisa meninggalkan Alwi, ia sangat kesal karena kedatangan Alwi di Indonesia cuma sebentar. Tapi, perlahan rasa kesalnya menghilang saat melihat jagung bakar yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Mau makan jagung bakar? " Nisa menoleh dan mengangguk
"Yaudah yuk kesana" ucap Alwi menggandeng tangan Nisa
"Mau rasa apa? "
"Emang ada rasanya yah kk?"
"Ada Nisa"
"Arghh masa? "
"Lihat poster di samping mu itu"
"Rasa bbq, rasa pedas manis, rasa pedas, rasa gurih dan manis ......" gumam Nisa membaca poster itu
"Banyak banget rasanya, jadi bingung mau pilih yang mana"
"Rasa gurih manis enak loh. Kamu mau coba itu? " tawar Alwi
"Boleh, tapi aku juga mau coba rasa bbq"
"Yaudah ambil dua-duanya aja"
"Ngk boleh gitu kak, kalau aku ngk bisa habisin nanti mubazir. "
"Yasudah aku beli rasa Bbq, kamu beli rasa gurih manis. Nanti kamu boleh coba punya aku" Nisa mengangguk sebagai jawaban, dan kembali menatap jagung yang ada di depannya
'Coba kita bertemu di lain tempat, mungkin keadaanya akan berbeda' batin Alwi
"Kak nih jagungnya" ucap Nisa menghentikan lamunan Alwi
"Ehh iya"
"Kak kita kesana yuk, mataharinya hampir tenggelam" ucap Nisa langsung menarik tangan Alwi.
"Ehh Nisa kakak belum bayar, kamu kesana dulu nanti kakak nyusul."
"Heheh iya kak"
Nisa duduk di tepi pantai sambil memandangi, matahari yang hampir aaja tenggelam. Jagung bakar yang ada di tangannya pun mulai ia makan sedikit demi sedikit.
"Menikmati banget dek" ucap Alwi sedangkan yang dimaksud cuma nyengir memperlihatkan gigi putihnya
"Nih kakak beliin minuman" ucap Alwi duduk di samping Nisa sambil menyodorkan minuman
"Makasih kak"
"Hmm boleh kakak bertanya? "
"Mmm boleh. Memangnya apa kak?" ucap Nisa kemudian meminum minumannya
"Kenapa mama dan papa menemukan mu di jalan?"
"Huftsss maaf kak, Nisa belum siap cerita" ucap Nisa menundukkan kepalanya
"Yasudah kalau sudah siap cerita sama kakak yah. Kalau ada apa-apa kasi tau kakak" ucap Alwi menyentuh kepala Nisa
"Iya kak"
"Ehh kenapa adikku ini masih cemberut sih? Kepalanya mau terus di tunduk gitu? Ngk mau lihat mataharinya terbenam?"
Nisa mendongak dan melihat matahari yang sangat Indah baginya saat matahari itu sudah hampir terbenam.
"Kak ayo pulang" ucap Nisa berdiri
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kehidupan Nisa
RomanceKisah kehidupan yang sangat rumit yang harus dijalani oleh seorang gadis remaja. Hanya karena suatu kesalahpahaman membuat kehidupan gadis itu berubah. . . Oke lebih lanjutnya silahkan baca di cerita. Dan semoga disuka yah, ini cerita pertamaku. Ma...