39. self injury

11 4 0
                                    

"Hoammm"

"Astagfirullah" Nisa menggeliat dan bangun dari tidurnya berjalan menuju kamar mandi.

Setelah itu, ia langsung membersihkan tubuhnya dan berwudhu untuk melaksanakan shalat subuh.

Nisa mengerjakan shalat subuh dalam waktu 6 menit, kemudian berjalan keluar kamarnya.

Saat di depan pintu kamar kakaknya, ia langsung menggedor pintu kamar kakaknya.

"Kak Alwii!!! Kak Alwi udah bangun? " teriak Nisa dari luar kamar Alwi. Alwi tiba-tiba bangun saat mendengar teriakan dari Adeknya. Ia bangun dengan perasaan kaget, kemudian mencoba mengatur nafasnya dan mengumpulkan kesadarannya.

Saat kesadarannya pulih, ia pun berjalan menuju pintu kamarnya dan membukanya

"Apa sih dek, kakak masih ngantuk" ucap Alwi dan berniat menutup pintu kamarnya namun dengan sigap Nisa masuk ke dalam kamar kakaknya. Alwi langsung membulatkan matanya dan menatap tajam adeknya saat adiknya dengan tanpa izin masuk ke kamarnya dan baring di kasur empuknya.

Alwi kemudian mendekati Nisa.

"Ehh bangun dek, ngapain sih masuk ke kamar kakak? Kakak mau tidur lagi, Ainin. Kamu keluar yah dari kamar kakak. Kakak masih ngantuk nih"

"Nggak! " ucap Nisa semakin membetulkan sisi baringnya.

Alwi tersenyum jahil dan langsung menggendong adiknya.

"Kakakkkkkkk!!!!!! " Nisa memukul dada Alwi, sedangkan Alwi tertawa dan mengabaikan dadanya yang di pukul oleh Nisa.

Saat di depan pintu kamarnya, Alwi langsung menurunkan Nisa. Saat Alwi ingin menutup pintu kamarnya lagi, Nisa dengan sigap kembali masuk ke kamar. Kejadian itu berulang sampai beberapa kali sehingga Alwi dan Nisa merasa capek. Mereka duduk di tepi ranjang sambil mengatur nafasnya.

"Hoss hosss hoss"

"Arghh capek kak hos hos"

"Kakak juga hos hos hos. Kamu ngapain sih gangguin kakak pagi-pagi gini? "

"Mau bangunin kakak lahhhhh! Masa kakak ngk mau bangun sedangkan ini udah waktu subuh! Seharusnya kakak bangun, mandi langsung shalat. Bukannya tidur sampai pagi atau siang!"

Alwi tersentak, shalat? Itu mustahil baginya. Selama ini ia selalu bangun pagi dan tidak pernah melaksanakan kewajibannya itu.

"Kakk! Kakak! Kok ngelamun sih?! Cepat ke kamar mandi sana! " ucap Nisa menarik tangan Alwi sedangkan Alwi tak bergeming.

"Ihhh kak! Ayo bangun! " ucap Nisa menarik kembali tangan Alwi. Kali ini Alwi menurut, melemahkan tubuhnya agar bisa di tarik oleh Nisa.

"Kakak berat tau ngk?! Jalan sendiri sana!" ucap Nisa mendorong Alwi.

Saat Alwi sudah masuk ke kamar mandi, Nisa menghela nafasnya. Kakaknya sangat berat sehingga tangannya terasa sangat pegal.

"Ainin keluar yah kak, kakak jangan lupa shalat subuh yah"

"Iya" ucap Alwi dari dalam kamar mandi

'Arghhhh gue ngk pernah nurut sama seseorang sampai seperti ini! Shalat? Bahkan gue udah lupa tata caranya' batin Alwi di dalam kamar mandi.

Nisa menuruni tangga dan mencium bau masakan dari arah dapur. Ia pun bergegas menuju dapurnya.

"Pagi-pagi udah buat sarapan aja nih Bi"

"Seperti biasa, non kan suka makan nasi goreng di pagi hari"

"Heheh iya bi, makasih yah bi. Oh iya kok bi Ijah buat Nasi gorengnya sedikit? "

Kisah Kehidupan NisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang